Trial of Blood
Menelusuri
Perjalanan Kekristenan Berabad-abad Silam…atau Sejarah Gereja Baptis dari Zaman
Kristus , Pendiri Gereja Baptis, sampai Kini
Oleh J.M. Carroll
Buku
kecil ini dikirimkan dengan tujuan menceritakan kisah yang sedikit diketahui
tentang mereka yang Setia kepada Yesus Kristus, sebagai jemaat dari GEREJA YANG
DIDIRIKAN YESUS. “ Dan mereka mengalahkan dia oleh darah Anak Domba, dan oleh
perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak
mengasihi nyawa mereka sampai ke dalam maut,’ Wahyu 12:11.
Saya berharap mendengar dari Anda—dan minta bantuan dalam memberitakan pesan-
pesan ini kepada para orang muda dan orang lain. Memberitahukan mereka tentang
fakta fakta sejarah mengagumkan yang terdapat dalam buku ini. Mendorong mereka
untuk memesannya. Buku ini akan sangat membantu dalam pendalaman iman seperti
kelas-kelas dalam BTU, WMU, dan organisasi lainnya.
PENDAHULUAN
Oleh CLARENCE WALKER
Dr. J.M. Carroll, penulis buku ini, dilahirkan di negara bagian Arkansas, pada
tanggal 8 Januari 1858 dan wafat pada tanggal 10 Januari 1931. Ayahnya, seorang
pendeta Baptis, pindah ke Texas
saat Carrol berusia 6 tahun. Disanalah dia berpindah agama, dibaptis dan
ditahbiskan untuk pelayanan pekabaran Injil. Dr.
Carroll tidak hanya menjadi seorang pemimpin diantara Texas Baptis, melainkan
juga seorang tokoh Baptis Selatan dan dunia yang terkemuka.
Bertahun tahun yang lalu beliau datang ke gereja kami dan membawa pesan pesan
yang ada dalam buku ini. Pada saat itulah saya menjadi sangat tertarik pada
pelajaran pelajaran Brother Carroll. Saya, juga telah membuat penelitian khusus
atas sejarah Gereja, mengenai gereja Tertua yang menyerupai Gereja pada zaman
Perjanjian Baru.
Dr.J.W.Porter mengikuti pembahasan-pembahasan. Dia sangat terkesan sehingga
mengatakan kepada Brother Carroll jika beliau berniat menuliskan pesan-pesan
tersebut, dia akan menerbitkannya menjadi sebuah buku. Dr. Carroll menuliskan
pembahasan-pembahasan tersebut dan memberikan hak untuk menerbitkannya kepada
Dr. Porter besama dengan peta yang mengilustrasikan sejarah secara gamblang.
Namun, Dr. Carroll wafat sebelum buku itu sampai kepada media,tetapi Dr.Porter
menempatkan buku-buku tersebut dihadapkan khalayak dan seluruh edisi terjual
habis.Sekarang, dengan rahmat Tuhan, kami dapat mempersembahkan edisi ke-66
sebanyak dua puluh ribu buku. Saya meminta kepada para pembaca dan yang
mempelajari buku ini untuk bergabung dalam doa dan usaha agar terjadi
peningkatan yang signifikan. ”Dan untuk menyatakan apa isinya tugas
penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, yang
menciptakan segala sesuatu, supaya sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai
ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerinath dan penguasa-penguasa di
sorga...bagi Dialah segala kemuliaan di dalam jemaat dan di dalam Kristus Yesus
turun-temurun sampai selama-lamanya. Amin.”(Ef 3:9-10,21)
II
Sangat menarik mendengarkan Dr. Carroll menceritakan bagaimana beliau tertarik
dalam sejarah denominasi-denominasi yang berbeda—KHUSUSNYA TENTANG ASAL MULA
DENOMINASI. Beliau menulis buku tersebut setelah berusia 70 tahun, tetapi
beliau berkata,”Saya bertobat ketika saya masih kecil. Saya melihat banyak
denominasi dan berpikir yang mana Gereja yang didirikan Tuhan Yesus.”
Bahkan pada masa mudanya beliau merasakan dalam penelitian Firman Tuhan dan
sejarah,beliau dapat menemukan gereja yang tertua dan mempunyai kemiripan
dengan gereja-gereja yang digambarkan dalam Perjanjian Baru.
Penelitian akan kebenaran tersebut membawa beliau ke banyak tempat dan
memungkinkannya untuk menghimpun salah satu perpustakaan terbesar dalam sejarah
gereja. Perpustakaan ini diberikan kepada Seminari Baptis Southwestern, Fort
Worth, Texas saat beliau wafat.
Beliau menemukan banyak sejarah gereja—kebanyakan tentang penganut Katolik dan
Protestan. Sejarah penganut Baptis, yang ditemukannya ditulis dengan darah.
Mereka adalah orang yang dibenci pada Zaman Kegelapan. Para pendeta dan
penganut Baptis dipenjarakan dan banyak yang dibunuh. Dunia tidak pernah
melihat hal yang dapat dibandingkan dengan penderitaan,
penganiayaan-penganiayaan,yang ditumpahkan atas para penganut Baptis oleh
Hirarki Katolik selama Zaman Kegelapan. Paus adalah diktator dunia. Inilah
sebabnya para penganut Ana-Baptis, sebelum reformasi, menyebut Paus-Si Anti
Kristus.
Sejarah para penganut Baptis ditulis dalam dokumen-dokumen resmi dan
surat-surat pada zaman tersebut. Melalui catatan-catatan inilah ”TRAIL OF
BLOOD” sampai kepada Anda sebagaimana Anda menemukan pernyataan-pernyataan –
”Di Zurich, setelah banyak perselisihan antara penganut Zuingliu dan Ana
Baptis, Senat mengesahkan Undang-Undang, jika ada dugaan membaptis lagi orang
yang sebelumnya telah dibaptis (contohnya bayi-bayi), orang tersebut harus
ditenggelamkan. Di Wina banyak penganut Ana-Baptis diikat bersama dengan rantai
sehingga yang satu akan menarik yang lain ke dalam air, dimana mereka semua
mati lemas (tenggelam).” (Vida Supra, hal.61)
”Pada tahun Tuhan kami 1539 dua penganut Ana Baptis dibakar di luar Southwark,
dan sebelum mereka lima orang Belanda penganut Ana Baptis dibakar di
Smithfield,” (Fuller, Church History.)
”Tahun 1160 sekelompok pengikut Paulus( Baptis) memasuki Oxford. Henry II
memerintahkan agar mereka dicap pada dahi dengan besi panas, mencambuk mereka
didepan umum melewati jalan-jalan di kota, memotong pakaian mereka sampai ke
batas pinggang dan menyerahkan ke padang belantara. Para penduduk desa tidak
diperbolehkan untuk memberikan tempat perlindungan atau makanan dan mereka mati
menderita kedinginan dan kelaparan.” (Moore, Earlier and Later in Oxford,
hal.12.)
Stowe, penulis tua sejarah, 1533 M, menceritakan:
”Tanggal 25 Mei - di Gereja Santo Paulus, London—diperiksa sembilan belas orang
pria dan enam orang wanita. Empat belas orang dari mereka dihukum; seorang pria
dan wanita dibakar di Smithfield, dua belas orang lainnya dikirim ke kota-kota
disana untuk dibakar.”
Froude, Sejarahwan Inggris, mengatakan ini tentang para martir penganut Ana
Baptis—
”Tidak ada detail-detail,nama-nama mereka lenyap. Hampir tidak ada fakta-fakta
yang patut dikatakan. Bagi mereka tidak ada Eropa yang tenang, tidak ada ruang
sidang yang diperintahkan untuk berkabung, tidak ada hati yang bergetar karena
kemarahan. Pada kematian mereka dunia tampak puas, acuh tak acuh atau bersuka
ria.Tetapi disini, dari dua puluh lima orang pria dan wanita miskin ditemukan
empat belas orang, yang tanpa kengerian atau siksaan dapat tergoda mengatakan
mereka mempercayai apa yang tidak mereka percaya. Sejarah tidak mencatat adanya
pujian untuk mereka, namun mereka, juga, tidak memberikan nyawa mereka sia-sia.
Hidup mereka mungkin saja sama tidak bergunanya dengan hidup sebagian besar
dari kita. Dalam kematian mereka, mereka membantu membayar kebebasan Inggris.”
Demikian juga, dalam tulisan-tulisan tentang lawan-lawan juga teman-teman mereka,
Dr. Carroll menemukan, sejarah mereka dan bahwa perjalanan mereka melewati
waktu memang penuh dengan darah yang tertumpah:
Kardinal Hosius(Katolik, 1524) Presiden dari Dewan Trent:
”Jikalau bukan karena para penganut Baptis disiksa secara menyedihkan dan
ditumpas selama seribu dua ratus tahun terakhir, jumlah mereka akan melebihi
dari semua penganut Reformasi.” (Hosius, Letters, Apud Opera, hal. 112,113.)
”Seribu dua ratus tahun” itu adalah tahun-tahun berkelanjutan Reformasi dimana
Roma menganiaya para penganut Baptis dengan penganiayaan terkejam yang dapat
dipikirkan.
Sir Isaac Newton:
”Para penganut Baptis adalah satu-satunya kelompok pengikut Kristus yang tidak
pernah disimbolisasikan dengan Roma.”
Mosheim (Lutheran) :
”Sebelum kebangkitan Luther dan Calvin, hampir diseluruh pelosok negara-negara
Eropa terdapat orang-orang yang menganut dengan taat terhadap prinsip-prinsip
dari penganut Baptis Belanda moderen.”
Edinburg Cyclopedia (Presbyterian):
”Pastinya telah terpikir oleh para pembaca kami, bahwa para penganut Baptis
adalah sama dengan sekte pengikut Kristus yang sebelumnya digambarkan sebagai
para penganut Ana-Baptis. Memang hal tersebut tampaknya telah menjadi dasar
penting dari masa Tertullian sampai sekarang ini.”
Tertullian lahir tepat lima puluh tahun setelah kematian Rasul Yohanes.
III
Para penganut Baptis tidak percaya akan suksesi kerasulan. Jabatan kerasulan
berhenti bersamaan dengan kematian para Rasul. Kepada GerejaNya-lah Tuhan
berjanji akan keberadaan yang terus menerus sejak Dia mengatur yang pertama
selama pelayananNya di bumi sampai kedatanganNya kembali. Dia berjanji –
”Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam maut tidak akan menguasainya.” (Mat.
16:18)
Lalu, ketika Dia memberikan Amanat Agung,yang memberitahukan apa yang harus
dilakukan oleh gerejaNya, Dia berjanji—
”Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Mat 28:20)
Amanat ini-pekerjaan ini-tidak diberikan kepada para Rasul secara individu,
tetapi kepada mereka dan orang-orang yang ada dalam kapasitas gereja. Para
Rasul dan orang-orang yang mendengarkan Dia memberikan Amanat ini telah
tiada—NAMUN , GerejaNya masih ada selama berabad-abad, menjadikan murid-murid
(menyelamatkan jiwa-jiwa), membaptis mereka, dan mengajarkan
kebenaran—doktrin-doktrin-Tuhan memberikan janji kepada Gereja Yerusalem.
Gereja-gereja yang setia ini telah diberkati oleh hadiratNya sebagaimana
gereja-gereja tersebut melewati jejak darah-(TRAIL OF BLOOD).
Sejarah ini menunjukkan bagaimana janji Tuhan kepada gereja-gerejaNYa telah digenapi.
Dr. Carroll menunjukkan Kesetiaan Tuhan terhadap gereja-gereja yang ditemukan
pada setiap masa yang mengajarkan pengajaran-pengajaran tersebut.
Menelusuri Kekristenan
selama berabad-abad silam Dari Kristus sampai Sekarang
Atau untuk mengekspresikannya dengan berbeda, namun masih ekspresif –”
Sebuah sejarah Doktrin-Doktrin yang diajarkan oleh Kristus, dan para Rasul dan
orang-orang yang loyal kepada mereka.”
PEMBAHASAN PERTAMA
”Ingatlah kepada zaman dahulu kala, perhatikanlan tahun-tahun keturunan yang
lalu, tanyakanlah kepada ayahmu, maka ia memberitahukannya kepadamu, kepada
para tua-tuamu, maka mereka mengatakannya kepadamu.” (Ulangan 32:7)
1. Apa yang kita ketahui sekarang sebagai ”Kekristenan” atau agama Kristen,
dimulai dari Kristus,tahun 25-30 M pada hari-hari dan dalam lingkungan
Kekaisaran Roma. Salah satu dari kekaisaran dunia yang terbesar yang ada
dalam sejarah kekaisaran.
2. Kekaisaran ini pada periode tersebut menguasai hampir semua yang ada di
dunia. Sang Kaisar adalah Tiberius.
3. Dalam keagamaan, kekaisaran Roma, pada masa itu, adalah menyembah berhala.
Sebuah agama dengan banyak dewa. Beberapa dalam wujud patung dan beberapa
lainnya dalam wujud imajinasi. Ada banyak penganut dan penyembah yang taat.
Sebuah agama yang ada tidak hanya karena penganutnya tetapi juga mencerminkan
kekaisaran itu sendiri. Penyembahan berhala adalah agama resmi. Ditetapkan
dengan hukum dan didukung oleh pemerintah. (Mosheim, Vol 1, Pasal
1)
4. Orang Yahudi, pada masa tersebut, bukan lagi bangsa terpilih, terpencar
diseluruh kekaisaran Roma. Mereka belum memiliki bait Allah di Yerusalem, namun
orang Yahudi pergi ke sana
untuk menyembah, dan mereka menjaga agama mereka. Hal
tersebut, sama saja dengan menyembah berhala, telah lama menjadi formalitas dan
hilang kuasanya. (Mosheim, Vol. 1, Pasal 2)
5. Agama Kristen menjadi agama yang bukan dari dunia ini, tidak mengangkat
sosok pemimpin tertentu dan tidak ada kuasa duniawi. Tidak
mencari ketetapan, dukungan pemerintah atau negara.Tidak mencari jalan menurunkan
Kaisar dari tahtanya. Dikatakan oleh penulis,” Berikanlan kepada Kaisar apa
yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu
berikan kepada Allah.” (Mat 22:19-22; Markus 12:17; Luk 20:20). Menjadi sebuah
agama yang spiritual bukan menjadi lawan pemerintah. Penganut yang setia,
bagaimanapun diajarkan untuk menghormati semua hukum sipil dan pemerintah. (Rom 13:
1-7; Titus 3:1; 1Pet 2: 13-16)
6. Saya ingin Anda memberi perhatian pada beberapa petunjuk atau ciri-ciri dari
agama ini – Agama Kristen. Jikalau Anda dan saya menelusuri jauh ke dua puluh
abad yang silam, dan khususnya ditengah kegelapan malam seribu dua ratus tahun
yang lalu, kegelapan dari sungai dan laut darah para martir, maka kita perlu
tahu dengan seksama tanda-tanda tersebut. Tanda-tanda
itu pada banyak kesempatan akan dirusak dengan buruk sekali. Tetapi akan selalu
ada beberapa tanda yang tidak dapat dihapuskan. Namun mari kita berhati-hati
dan dengan sungguh-sungguh berdoa dalam kewaspadaan. Kita akan menghadapi banyak
kepura-puraan dan khayalan. Jika mungkin, orang-orang terpilih akan dikhianati
dan ditipu. Kita mau, jika mungkin, menelusurinya melalui sejarah yang dapat
dipercaya, tetapi lebih khususnya melalui perkataan dan tanda-tanda Kebenaran
hakiki yang sempurna dan akurat.
Beberapa tanda akurat, yang tidak dapat dihapuskan
Jika dalam penelusuran yang melewati jauh berabad-abad silam kita menemukan
grup atau sekelompok orang yang menyangkali tanda-tanda khusus ini dan
mengajarkan hal-hal lain sebagai pengajaran-pengajaran fundamental, hendaklah
kita mewaspadainya.
1. Kristus, pembuat dari agama ini, mengorganisasikan para pengikutNya atau
murid-muridNya ke Gereja. Dan murid-murid harus mengorganisir gereja-gereja
lainnya bersamaan dengan penyebaran agama ini dan ’lahirnya’ murid-murid yang
baru. (Ray, Bapt, Succession, Revised Edition, Pasal Pertama.)
2. Organisasi ini atau gereja, menurut Alkitab dan menurut praktek dari para
Rasul dan gereja mula-mula, diberikan dua jabatan dan hanya dua – pendeta dan
diaken.
Pendeta disebut ”Uskup.” Keduanya, pendeta dan diaken dipilih oleh jemaat dan
mejadi pelayan dari jemaat.
3. Gereja dalam kepemimpinan dan kedisiplinnya terpisah sama sekali dan berdiri
sendiri, Yerusalem tidak mempunyai otoritas atas Antiokhia – ataupun Antiokhia
atas Efesus; ataupun Efesus atas Korintus, dan seterusnya. Dan kepemimpinan
bersifat kongregasi, demokratis. Kepemimpinan dari jemaat, oleh jemaat, dan
untuk jemaat.
4. Kepada gereja diberikan dua ordonansi dan hanya dua – Baptisan dan Perjamuan
Kudus. Hal-hal ini sebagai peringatan yang terus menerus dilakukan.
5. Hanya “orang berdosa yang sudah disesal dan dipercayai” yang diterima
sebagai jemaat gereja (Kis 2:47). Mereka yang selamat, diselamatkan semata-mata
oleh kasih karunia tanpa perbuatan dari hukum taurat (Ef 2:5, 8, 9). Mereka
yang diselamatkan dan hanya mereka, dibaptis dalam nama Bapa, Anak dan Roh
Kudus (Mat 28:19). Dan dengan demikian hanya mereka yang menerima dan dibaptis,
boleh turut mengambil bagian dalam Perjamuan Kudus yang diadakan di gereja
dalam ibadah.
6. Ayat-ayat yang menjadi inspirasi,sesungguhnya adalah Injil Perjanjian Baru
dan hanya itu, yang menjadi peraturan dan bimbingan iman dan hidup, tidak hanya
untuk gereja sebagai organisasi melainkan juga bagi setiap pribadi dari
organisasi tersebut.
7. Kristus Yesus, pendiri dari organisasi ini dan Juru selamat dari anggotanya,
harus menjadi satu-satunya Imam dan Raja, satu-satu Tuhan dan Penguasa, dan
kepala dari gereja. Gereja hanya menjadi eksekutif yang menjalankan Kehendak
Allah dan melengkapi hukum-hukum, bukan legislatif yang merubah atau mencabut
hukum-hukum lama atau membuat yang baru.
8. Agama Kristen bersifat individual, pribadi, dan murni sukarela atau lewat
ajakan. Tidak ada tindakan fisik atau paksaan kepemerintahan. Yang ada hanya
pilihan pribadi dan individu yang berbeda. ”Pilihan Anda” adalah keputusan yang
alkitabiah. Hal tersebut tidak bisa diterima atau ditolak atau diwakilkan atau
dibawah paksaan.
9. Perhatikan dengan seksama! Bukan Kristus ataupun para rasulNya, yang pernah
memberikan kepada para pengikutNya, yang sekarang dikenal sebagai nama
denominasi, seperti ”Katolik,” ”Lutheran,” ”Presbiterian,” ”Episkopal’” dan
seterusnya – kecuali nama yang diberikan Kristus untuk Yohanes yang memang dimaksudkan
untuk itu, ”Pembaptis,” ”Yohanes Pembaptis” ( Mat 11:11 dan 10 atau 12 kali)
Kristus menyebut pengikut individu ”murid.” Dua atau lebih disebut
”muris-murid.”
Organisasi dari murid-murid, baik itu di Yerusalem atau
Antiokhia atau tempat lainnya, disebut Gereja. Disebut Gereja-gereja bila
terdapat lebih dari satu organisasi yang terpisah-pisah. Kata gereja dalam
bentuk tunggal tidak pernah digunakan saat menjelaskan lebih dari satu
organisasi-organisasi ini. Ataupun saat menjelaskan tentang semua organisasi
tersebut.
10. Saya berusaha memberikan satu lagi tanda yang akurat. Kita
menyebutnya—Pemisahan yang seutuhnya atas Gereja dan Negara. Tidak ada
pengkombinasian, tidak ada penggabungan atas agama spiritual ini dengan
kekuasaan duniawi. ”Kebebasan Beragama,” bagi semua orang.
Dan sekarang, sebelum melanjutkan dengan sejarah itu sendiri, mari kita
perhatikan –
GRAFIK
Saya percaya, jika anda mempelajari dengan hati-hati
grafik ini, anda akan lebih mengerti sejarah tersebut, dan hal itu akan sangat
membantu memori anda dalam menyimpan apa yang anda dengar dan lihat.
Ingat grafik ini hanya mencakup periode dua ribu tahun sejarah keagamaan.
Perhatikan bilangan pada bagian atas dan bawah dari grafik, bilangan-bilangan
yang sama pada bagian atas dan bawah – 100, 200, 300 dan seterusnya sampai
2000.
Bilangan-bilangan tersebut melambangkan masa dua puluh abad – garis vertikal
memisahkan abad yang berbeda.
Sekarang perhatikan pada grafik , dekat bagian bawah; garis lurus yang lain,
garis ini dari kiri ke kanan, membujur dari grafik.
Garis-garis ini berjarak sama seperti garis-garis vertikal. Tetapi Anda tidak
dapat melihat semuanya. Garis-garis tersebut ditutupi dengan bintik yang sangat
gelap, melambangkan apa yang dalam sejarah dikenal sebagai ”Zaman Kegelapan.”
Hal ini akan dijelaskan kemudian. Antara dua garis yang paling rendah adalah
nama-nama negara....Italia, Wales, Inggris, Spanyol, Perancis, dan seterusnya,
berakhir dengan Amerika. Ini adalah nama-nama negara dimana sebagian besar
sejarah terjadi selama periode yang dicakup oleh nama-nama itu sendiri. Tentu
saja tidak semua sejarah, beberapa terjadi di negara-negara lain pada setiap
periode. Namun beberapa sejarah khusus terjadi di negara-negara khusus ini pada
periode-periode tertentu.
Sekarang perhatikan lagi, dekat bagian bawah grafik, garis-garis lain yang
lebih tinggi. Garis-garis ini, juga, sebagian ditutupi oleh ”zaman kegelapan,”
garis-garis tersebut penuh dengan nama-nama, tetapi bukan nama-nama negara.
Melainkan ”julukan.” Julukan yang diberikan kepada orang-orang tersebut oleh
musuh-musuh mereka.
”Kristen”—adalah yang pertama: ”Di Antiokhialah
murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen” (Kis 11:26). Ini terjadi
kira-kira tahun 43 M. Entah para penyembah berhala atau Orang Yahudi yang
memberikan julukan tersebut sebagai bentuk cemooh. Semua julukan-julukan
lainnya yang ada dalam kolom juga diberikan dengan sikap yang sama—Montanis,
Novationis, Donatis, Pengikut Paulus, Pengikut Albigen, pengikut Walden, dan
lain lain dan Pengikut Ana-Baptis. Semua ini akan selalu berkenaan dengan
kemajuan pengajaran.
Tetapi perhatikan lagi grafik. Lihat pada lingkaran-lingkaran merah.
Lingkaran-lingkaran tersebut tersebar hampir diseluruh grafik.
Lingkaran-lingkaran tersebut melambangkan gereja. Gereja-gereja tunggal
individual di Asia, Afrika, Eropa, pegunungan dan lembah-lembah, dan
seterusnya. Diwarnai merah mengindikasikan darah martir. Kristus pendiri gereja
itu mati dikayu salib. Semua rasul juga mengalami yang sama,Yohanes dan Yudas,
mati sebagai martir. Yudas mengkhianati Tuhannya dan mati bunuh diri. Rasul
Yohanes, menurut sejarah, digoreng dalam ketel minyak yang besar.
Anda akan melihat beberapa lingkaran berwarna hitam. Lingakaran-lingkaran
tersebut juga melambangkan gereja. Tetapi gereja sesat. Gereja yang mengajarkan
hal-hal yang salah atau ajaran yang salah. Ada sejumlah
gereja sesat bahkan sebelum kematian Petrus, Paulus dan Yohanes.
Setelah kesimpulan dengan pengenalan secara umum dan beberapa pendahuluan yang
sangat penting, Saya sampai kepada sejarah umum—
PERIODE
PERTAMA TAHUN 30-500 M
1.
Dibawah kepemimpinan yang ganjil namun penuh dengan semangat Yohanes Pembaptis,
lelaki lemah lembut dari hutan belantara, dan dibawah sentuhan penuh kasih dan
kuasa mujizat Kristus sendiri, dan kotbah yang mengagumkan dari dua belas Rasul
dan penerus-penerus mereka selanjutnya, agama kristen menyebar dengan sangat
cepat selama periode lima ratus tahun pertama. Namun
demikian, hal tersebut meninggalkan masa lalu yang penuh dengan pertumpahan darah
dibelakangnya. Agama Yahudi dan para penyembah berhala menentang dengan keras
setiap pergerakan kekristenan. Yohanes Pembaptis adalah yang pertama dari para
pemimpin besar yang mengorbankan hidupnya. Kepalanya dipancung. Segera
setelahnya adalah Sang Juru Selamat sendiri, pendiri dari agama Kristen ini.
Dia mati di Kayu Salib, kekejaman dari Salib.
2. Mengikuti Juru Selamat banyak pahlawan iman yang menjadi martir : Stephen
dirajam, Matius disembelih di Etiophia, Markus diseret melewati jalan-jalan hingga
mati, Lukas digantung, Petrus dan Simeon disalibkan, Andreas disalibkan,
Yakobus dipenggal, Philip disalibkan dan dirajam, Bartolomeus dikuliti
hidup-hidup, Thomas ditusuk dengan tombak, Yakobus, sedikit ringan dilempar
dari kuil dan dipukuli sampai mati, Yudas dipanah, Matias dirajam dan Paulus
dipenggal.
3. Lebih dari seratus tahun berlalu sebelum semua ini terjadi. Penganiayaan
yang berat oleh agama Yahudi dan para penyembah berhala berlangsung selama
lebih dari dua abad. Namun demikian agama Kristen menyebar dengan cepat.
Menyebar keseluruh Kekaisaran Roma, Eropa, Asia, Afrika, Inggris, Wales, dan
hampir diseluruh tempat dimana ada peradaban manusia. Gereja-gereja
bermultiplikasi dengan hebatnya dan jumlah murid-murid terus bertambah. Akan
tetapi beberapa gereja masih terus berjalan ke arah yang salah.
4. Perubahan-perubahan pertama dari pengajaran-pengajaran Perjanjian Baru
mencakup baik kebijaksanaan dan doktrin. Pada dua abad pertama gereja-gereja
individu bermultiplikasi dengan pesatnya dan beberapa dari Gereja mula-mula,
seperti Yerusalem, Antiokhia, Efesus, Korintus, dan sebagainya, bertumbuh
menjadi sangat besar; Yerusalem, sebagai contoh, memiliki ribuan anggota (Kis
2:41; 4:4; 5:14), mungkin dua puluh lima ribu atau bahkan lima puluh ribu lebih.
Kita dapat mengetahui Paulus memiliki tugas yang besar pada masanya dalam
menjaga beberapa gereja berjalan dengan benar melalui pengamatan mendalam dari
kitab Kisah Para Rasul dan surat-suratnya. Baca nubuatan Petrus dan Paulus
tentang masa depan ( II Pet 2:12; Kis 20:29-31. Baca juga Wahyu pasal kedua dan
ketiga).
Gereja-gereja besar ini memerlukan banyak pengkhotbah atau penatua (Kis 20:17).
Beberapa dari Uskup atau pendeta mulai mengambil otoritas yang tidak diberikan
kepada mereka pada Perjanjian baru. Mereka mulai menuntut otoritas atas yang
lain dan gereja-gereja kecil. Mereka, dengan para penatua, mulai menguasai
pusaka Tuhan (III Yoh 1:9). Disini dimulainya sebuah kesalahan yang berkembang
dan bertambah menjadi kesalahan yang sungguh menyakitkan. Disini awal mula
perbedaan golongan dalam pelayanan sampai kepada yang dipraktekkan sekarang ini
oleh gereja-gereja lain seperti halnya Katolik. Disini dimulailah apa yang
mengakibatkan perubahan yang menyeluruh dari kebijaksanaan demokratis original
dan kepemimpinan dari Gereja mula-mula. Ketidakberesan ini dimulai dengan hal
yang kecil, bahkan sebelum berakhirnya abad kedua. Hal ini mungkin permulaan
pertama yang menguatirkan dari tatanan gereja Perjanjian Baru.
5. Perubahan penting lainnya yang tampak dari sejarah dimulai sebelum
berakhirnya abad kedua adalah doktrin besar Keselamatan itu sendiri. Orang
Yahudi dan juga para penyembah berhala, selama beberapa generasi, telah dididik
untuk menitikberatkan pada Liturgi. Mereka melihat lambang sebagai bukan
lambang, bayangan sebagai substansi yang nyata, dan liturgi sebagai perantara
keselamatan yang sesungguhnya. Dengan mudahnya hingga melihat kepada baptisan.
Mereka beralasan demikian: Alkitab mengatakan banyak hal tentang baptisan. Yang
dititikberatkan pada peraturan dan kewajiban seseorang mengenai hal tersebut.
Pastinya hal itu berhubungan dengan keselamatan seseorang. Jadi pada periode
inilah ide tentang ”Pembaptisan Kelahiran Baru” mulai dianut oleh beberapa
gereja. (Shackelford,
hal 57; Camp hal 47; Benedict, hal 286; Mosheim, Vol 1 hal 134; Christian, hal
28)
6. Kesalahan yang besar mulai masuk secara perlahan, dan tampaknya dari
beberapa sejarahwan (tidak semuanya) dimulai pada abad yang sama dan mungkin
dapat dikatakan akibat yang tak terelakan dari ide tentang ”Pembaptisan
Kelahiran Baru”, adalan sebuah perubahan dalam seorang yang dibaptisan. Sejak
baptisan dinyatakan sebagai sebuah perantara atau cara kepada keselamatan oleh
beberapa gereja yang salah, lalu baptisan awal mendapat tempat yang lebih baik.
Karena itu timbul “baptisan bayi” . Sebelumnya “para pemercaya” dan hanya “para
pemercaya” saja, yang dianggap sebagai subyek yang tepat untuk baptisan. Tidak berkenaan dengan “Percik” dan “Selam” . Hal tersebut dibahas
kemudian. Selama beberapa abad, bayi-bayi, sama seperti lainnya, mendapatkan
baptisan selam. Katolik Yunani (cabang yang sangat besar dari gereja Katolik)
sampai sekarang ini, tidak pernah merubah pola asli dari baptisan. Katolik
Yunani mempraktekkan baptisan bayi tetapi tidak melakukan hal yang lainnya
selain memberikan baptisan selam untuk anak-anak itu. (Perhatikan- Beberapa
sejarahwan gereja menempatkan permulaan baptisan bayi dalam abad ini, tetapi
Saya akan mengutip sebuah paragraf pendek dari Robinson’s Ecclesiastical Researches.)
”Selama tiga abad pertama, kongregasi di seluruh Timur hidup dalam gereja
independen yang terpisah, tidak didukung oleh pemerintah dan maka dari itu
tanpa adanya kekuasaan sekular apapun atas satu dengan lainnya. Selama ini
kongregasilah yang menjadi gereja pembaptis, dan walaupun semua pendahulu dari
empat tahun pertama, sampai kepada Jerome (370M), dari Yunani, Siria dan
Afrika, dan walau gereja-gereja tersebut memberikan jumlah sejarah yang banyak
tentang baptisan orang dewasa, namun tidak ada satupun baptisan anak sampai
tahun 370.” (Compedium
of Baptist History, Shackelford, hal 43; Vedder, hal 50; Christian, hal 31;
Orchard, hal 50, dst.)
7. Harap diingat bahwa perubahan-perubahan seperti yang
telah disebutkan ini tidak dibuat dalam satu hari, atau bahkan dalam satu
tahun. Perubahan-perubahan tersebut datang perlahan dan tidak pernah dalam
semua gereja. Beberapa gereja menolak mentah-mentah perubahan-perubahan
tersebut. Itulah yang terjadi pada tahun 251M, gereja-gereja yang setia
menyatakan tidak akan berhubungan dengan gereja-gereja tersebut yang menerima
dan mempraktekkan kesalahan-kesalahan ini. Dan demikianlah terjadi pemisahan
sesungguhnya diantara gereja-gereja.
8. Dengan demikian perlu diperhatikan bahwa selama tiga abad pertama tiga perubahan
penting dan vital dari pengajaran Kristus dan para RasulNya dimulai. Dan satu
peristiwa signifikan terjadi, perhatikan ringkasan dan rekapitulasi ini :
A. Perubahan dari pemikiran Perjanjian Baru tentang uskup dan kepemimpinan
gereja. Hal ini berkembang dengan pesat, lebih digaungkan dan lengkap dan
menyakitkan.
B. Perubahan dari pengajaran Perjanjian Baru mengenai Kelahiran Baru kepada
”Pembaptisan Kelahiran Baru”
C. Perubahan dari ”baptisan orang percaya” kepada ”baptisan bayi” (yang
terakhir ini, bagaimanapun tidak menjadi hal yang umum ataupun bahkan sangat
sering untuk lebih dari satu abad).
9. ”Pembaptisan Kelahiran Baru” dan ”Baptisan bayi”. Dua kesalahan ini, menurut
kesaksian sejarah yang sangat dapat dipercaya, telah menyebabkan lebih banyak
darah orang Kristen yang tertumpah selama berabad-abad lalu daripada semua
kesalahan lain yang digabungkan, atau daripada semua peperangan yang mungkin
terjadi, tidak berhubungan dengan penganiayaan, jika anda tidak memasukkan
”Perang Dunia” yang baru saja terjadi. Lebih dari lima puluh juta orang Kristen
menjadi martir, sebagian besar karena penolakan mereka terhadap dua kesalahan
ini selama periode zaman kegelapan sendiri - sekitar dua belas atau tiga belas
abad.
10. Tiga fakta signifikan, bagi mayoritas sebagian besar gereja terlihat jelas
ditunjukan oleh sejarah selama 3 abad pertama :
A. Pemisahan dan keindependenan dari gereja.
B. Karakter hamba dari uskup-uskup atau pendeta.
C. Hanya baptisan orang percaya.
Saya mengutip dari Mosheim – sejarahwan terkemuka dari seluruh gereja Lutheran
vol. 1 Hal 71 dan 72 : ” Tetapi siapapun yang beranggapan bahwa uskup dari
gereja zaman emas dapat disamakan dengan uskup dari abad selanjutnya pasti
mencampur-adukkan karakter-karakter yang sangat berbeda, karena pada abad ini
dan selanjutnya seorang uskup bertanggung jawab atas sebuah gereja tunggal,
yang biasanya mungkin terdapat dalam rumah pribadi, namun bukan sebagai
penguasa melainkan pada kenyataannya sebagai pelayan atau hamba....semua gereja
pada masa awal merupakan gereja independen...atau tidak satupun dari
gereja-gereja tersebut tunduk kepada yuridiksi dari yang lainnya. Karena
walaupun gereja yang didirikan oleh para Rasul sendiri sering mendapat
kehormatan sebagai tempat berkonsultasi dalam banyak kasus yang menimbulkan
keraguan akan tetapi gereja itu tidak memiliki otoritas yudisial, kontrol,
kekuasaan memberikan hukum. Sebaliknya, sangat jelas bahwa semua gereja Kristen
memiliki hak sama, dan menghormati.
11. Sampai pada masa ini meskipun banyak penganiayaan berat, kekristenan
memiliki pertumbuhan yang mengagumkan. Pertumbuhan tersebut meliputi bahkan
melampaui kekaisaran Roma yang besar. Hampir semua orang telah mendengar Injil.
Dan menurut beberapa sejarahwan gereja, banyak dari gereja-gereja awal yang
dikelola oleh para Rasul masih utuh dan setia pada pengajaran Kerasulan.
Bagaimanapun seperti yang ditunjukkan, sejumlah kesalahan yang digambarkan dan
menyakitkan telah masuk dan menjadi pegangan permanen di antara beberapa
gereja. Beberapa menjadi sangat tidak beraturan.
12. Penganiayaan menjadi semakin bertambah berat. Barangkali menjelang
datangnya permulaan abad keempat terbit maklumat pemerintah yang pertama
tentang penganiayaan. Pertumbuhan Kekristenan yang sangat bagus telah
mengkhawatirkan para imam penyembahan berhala kekaisaran Roma. Karena itu
Galerius, sang Kaisar, mengeluarkan sebuah maklumat langsung mengenai
penganiayaan yang lebih kejam. Hal ini terjadi 24 Februari tahun 303 M. Sampai
pada masa ini penyembahan berhala tampaknya telah bertujuan menganiaya tanpa
adanya kepastian hukum yang jelas.
13. Tetapi maklumat ini gagal sama sekali dalam tujuannya menghentikan
pertumbuhan Kekristenan, sehingga Kaisar yang sama ini, Galerius, hanya delapan
tahun setelahnya (311M) mengeluarkan lagi maklumat yang lain menarik kembali
yang pertama dan benar-benar memberikan toleransi – izin untuk menghidupkan
agama Kristus Yesus. Ini mungkin hukum pertama yang menguntungkan Kekristenan.
14. Pada permulaan dari tahun 313M, Kekristenan telah memenangkan sebuah
kemenangan besar atas penyembahan berhala. Seorang kaisar baru telah muncul
dari kekaisaran Roma. Dia dengan jelas mengenali suatu kuasa misterius dari
agama yang tetap berkembang meskipun ada penganiayaan. Sejarah mengatakan bahwa
Kaisar baru ini yang tak lain adalah Constantine, memiliki sebuah visi
realistis yang sangat bagus. Dia melihat di langit sebuah salib merah menyala
dan pada salib tersebut tertulis kata-kata dalam huruf yang menyala ”Dengan ini
engkau harus tunduk.” Dia menafsirkannya sebagai arti bahwa dia harus menjadi
seorang Kristen. Dan bahwa dengan melepaskan penyembahan berhala dan
menggabungkan kuasa spiritual agama Kristen pada kekuasaan duniawi kekaisaran
Roma, dunia dapat dengan mudah ditaklukan. Demikianlah agama Kristen sesungguhnya
akan menjadi agama seluruh dunia dan kekaisaran Roma sebuah kekaisaran seluruh
dunia.
15. Jadi di bawah kepemimpinan Kaisar Constantine muncullah gencatan senjata,
pacaran dan lamaran pernikahan. Kekaisaran Roma melalui sang kaisar mencari
pernikahan dengan kekristenan. Berikan kami kekuasaan spiritualmu dan kami akan
memberikan kekuasaan duniawi.
16. Dengan bertujuan menjadikan dan mewujudkan perpaduan yang tidak kudus ini,
sebuah sidang diadakan. Pada tahun 313M, sebuah perintah bagi gereja-gereja
Kristen atau para perwakilan gereja tersebut untuk datang berkumpul. Banyak
tetapi tidak semua datang meresponi. Sebuah persekutuan terwujud. Sebuah
Hirarki dibentuk. Dalam Hirarki organisasi tersebut, Kristus tidak lagi sebagai
kepala dari gereja dan Kaisar Constantine lah (hanya sementara, bagaimanapun)
sebagai kepala dari gereja.
17. Hirarki ini adalah permulaan mutlak dari perkembangan yang pada akhirnya
mengakibatkan apa yang sekarang dikenal sebagai Katolik atau ”gereja
universal”. Barangkali dapat dikatakan bahwa permulaan yang tak menentu
menjelang penghujung abad kedua dan permulaan abad ketiga, ketika pemikiran
baru mangenai uskup dan pendeta kepemimpinan gereja mulai mempunyai bentuk.
18. Harap diingat dengan baik bahwa ketika Constantine memerintahkan untuk
mengadakan sidang, pada waktu itu banyak orang Kristen (Baptis) dan dari gereja
lain yang menolak untuk meresponi. Mereka tidak menginginkan adanya penyatuan
dengan negara dan pemerintahan centralisasi dan segala bentuk kepemimpinan
gereja yang lebih tinggi daripada gereja itu sendiri. Tidak satupun dari
orang-orang Kristen (Baptis) ini maupun gereja pada masa tersebut atau
dikemudian hari, memasuki hirarki dari Denominasi Katolik.
19.Ketika hirarki ini terbentuk, Constantine, yang menjadi kepala, pada saat
itu bukan seorang Kristen. Dia telah berjanji untuk menjadi seorang Kristen.
Akan tetapi seiring dengan kesalahan atau ketidak beraturan gereja yang masuk
bersamaan dengan dia ke dalam organisasi ini yang telah menganut kesalahan dari
Pembaptisan Kelahiran Baru, sebuah pertanyaan serius muncul dalam benak
Constantine. Jika saya diselamatkan dari dosa-dosa saya oleh baptisan, lalu
bagaimana dengan dosa-dosa saya yang saya lakukan setelah saya dibaptis? Dia
menanyakan sebuah pertanyaan yang telah membingungkan dunia pada semua tingkat
generasi. Dapatkah baptisan menghapuskan dosa-dosa yang belum dilakukan? Atau
apakah dosa-dosa yang dilakukan sebelum pembaptisan dihapuskan oleh satu cara
(yaitu baptisan) dan dosa-dosa yang dilakukan setelah pembaptisan dihapuskan
dengan cara yang lain?
20. Karena tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan atas banyak pertanyaan yang
bermunculan. Constantine akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan orang
Kristen, namun menunda pembaptisannya sampai menjelang kematiannya sehingga
semua dosa-dosanya dapat dihapuskan pada saat itu. Pemikiran ini diikutinya,
karena itu dia tidak dibaptis sampai menjelang kematiannya.
21. Tindakan Constantine dalam menolak menyembah berhala, agama seluruh
kekaisaran Roma dan menerima Kekristenan mendatangkan ketidaksenangan senat
Roma. Mereka menolak atau setidaknya menentang tindakannya. Dan akhirnya
perlawanan mereka mengakibatkan perpindahan kursi kekaisaran dari Roma ke
Bizantium , sebuah kota kuno yang dibangun kembali dan dinamakan Constantinopel
untuk Constantine. Sebagai akibatnya kekaisaran Roma mempunyai dua ibukota Roma
dan Constantinopel. Kedua kota yang bersaing tersebut beberapa abad kemudian
menjadi pusat pemerintahan dari gereja katolik yang terbagi Roma – Yunani.
22. Sampai kepada Hirarki organisasi dan penyatuan gereja dan negara, semua
penganiayaan terhadap Kekristenan dilakukan oleh agama Yahudi atau penyembah
berhala. Sekarang tiba sebuah perubahan yang mengkhawatirkan. Orang Kristen
(secara nama) mulai menganiaya orang Kristen. Constantine berhasrat agama orang
Kristen bergabung dengannya dalam pemikiran yang baru tentang negara agama dan
banyak yang sungguh-sungguh menentang hal tersebut karena bertentangan dengan
pengajaran Perjanjian Baru, dia mulai menggunakan kekuasaan pemerintah untuk
memaksa, sehingga dimulailah hari-hari dan tahun-tahun bahkan berabad-abad
penganiayaan yang hebat terhadap semua orang Kristen yang setia pada pengajaran
Kristus dan Kerasulan yang sesungguhnya.
23. Ingat bahwa saat ini kita sedang memperhatikan peristiwa-peristiwa yang
terjadi antara tahun 300M dan 500M. Hirarki yang dikelola di bawah kepemimpinan
Constantine dengan cepat berkembang menjadi yang sekarang dikenal sebagai
gereja Katolik. Gereja yang berkembang ini bergabung kepada kepemerintahan,
tidak lagi hanya sebatas pelaksana dari keseluruhan hukum Perjanjian Baru,
melainkan mulai bertindak sebagai legislatif, membuat atau membatalkan hukum
lama atau membuat hukum baru yang sama sekali tidak dikenal dalam Perjanjian
Baru.
24. Salah satu dari pembuatan undang-undang legislatif yang pertama, dan salah
satu yang sangat subversif dalam hasilnya adalah pengesahan secara hukum
”baptisan bayi”. Dengan hukum yang baru ini, ”Baptisan Bayi” menjadi kewajiban.
Hal ini diberlakukan pada tahun 416M. Bayi-bayi jarang dibaptis mungkin satu
abad sebelum hal ini. Sepanjang undang-undang baru ini menjadi efektif, dua
hukum Perjanjian Baru yang sangat penting dibatalkan ”Baptisan orang percaya”
dan ”Ketaatan seseorang secara sukarela dalam baptisan”
25. Sebagai konsekuensi yang tak terelakkan dari ajaran dan hukum yang baru
ini, gereja-gereja yang berbuat kekeliruan ini segera dipenuhi oleh orang-orang
yang tidak bertobat. Sebenarnya, tidak membutuhkan waktu yang lama sampai
mayoritas jemaat berubah menjadi substansi yang juga tidak bertobat. Jadi
perkara spiritual terbesar dari kerajaan spiritual Allah yang Besar berada
dikekuasaan duniawi yang fasik. Apa yang dapat diharapkan sekarang?
26. Orang Kristen dan gereja yang setia, tentu saja, menolak hukum yang baru
ini. Baptisan orang percaya, tentu saja ”Baptisan Perjanjian Baru” adalah
satu-satunya hukum bagi mereka. Mereka tidak hanya menolak untuk membaptis
anak-anak mereka sendiri tetapi juga menolak pembaptisan yang dilakukan oleh
dan di dalam gereja-gereja dari organisasi yang tidak alkitabiah tersebut
karena hanya percaya pada baptisan orang percaya. Siapapun yang berasal dari
gereja - organisasi yang baru ini,bila ingin bergabung dengan gereja yang telah
menolak untuk bergabung dengan organisasi baru tersebut, orang Kristen itu
harus dibaptis kembali.
27. Jalan yang diikuti oleh gereja yang setia, tentu saja, menimbulkan
ketidaksenangan yang hebat dari pemuka-pemuka agama negara, kebanyakan dari
mereka bukan orang Kristen sejati. Nama ”Kristen”, bagaimanapun dari saat ini
dalam penyangkalan oleh gereja yang setia yang menolak untuk menerima
kesalahan-kesalahan yang baru. Mereka tidak disebut Kristen tetapi disebut
dengan banyak julukan-julukan lain, kadangkala dengan julukan yang satu dan
kali berikutnya dengan julukan yang lainnya ”Montanis”, ”Tetullianis”,
”Novalionis”, ”Paterines”, dan beberapa paling tidak. Karena praktek
pembaptisan ulang mereka yang sudah dibaptis pada masa kecil, disebut
”Ana-Baptis”.
28. Tahum 426M, tepat sepuluh tahun setelah pengesahan secara hukum baptisan
bayi, periode mengerikan yang dikenal dengan ”zaman kegelapan” dimulai. Periode
yang sangat menakutkan! Betapa gelap dan penuh dengan darah! Dari saat ini
lebih dari sepuluh abad, jejak dari Kekristenan yang taat sebagian besar
terhapus dalam darah itu sendiri. Perhatikan pada grafik beberapa dari banyak
julukan yang berbeda dikarenakan oleh penganiayaan. Kadang kala julukan-julukan
ini diberikan karena beberapa pemimpin khusus yang gagah berani dan kadang kala
dari sebab-sebab yang lain dan sering nama-nama untuk orang-orang yang sama
berbeda di negara-negara yang berbeda dan bahkan pada abad-abad yang berbeda.
29. Pada awal periode zaman kegelapanlah ketika kepausan yang sesungguhnya
dimulai. Saat itu oleh Leo II tahun 440M-461M. Ini, bagaimanapun bukan kali
pertama gelar tersebut digunakan. Gelar ini, sama seperti gereja Katolik itu
sendiri adalah sebagian besar karena perkembangan. Nama tersebut muncul,
seperti saat pertama digunakan untuk uskup Roma 296-304. Gelar tersebut secara
resmi digunakan oleh Siricius, Uskup Roma 384-398. Lalu oleh Leo II, 440-461.
Kemudian menjadi mendunia, 707. Lalu beberapa abad setelahnya diumumkan oleh
Gregory VII menjadi hak tunggal kepausan.
30. Sekarang untuk mengumpulkan peristiwa-peristiwa yang sangat signifikan dari
periode lima abad pertama :
A. Perubahan bertahap dari sebuah demokrasi kepada kepemimpinan pendeta gereja.
B. Perubahan dari keselamatan oleh kasih karunia kepada Baptisan Keselamatan.
C. Perubahan dari ”baptisan orang percaya” kepada ”baptisan bayi”.
D. Pengelolaan Hirarki, penyatuan gereja dan negara.
E. Kursi kekaisaran berpindah ke Constantinopel.
F. Baptisan bayi disahkan oleh hukum dan dijadikan kewajiban.
G. Orang Kristen mulai menganiaya orang Kristen.
H. Zaman kegelapan mulai 426.
I. Pedang dan obor bukannya injil yang menjadi kekuatan Tuhan(?) kepada
keselamatan.
J. Semua persamaan ”Kebebasan beragama” mati dan dikuburkan dan tetap terkubur
selama berabad-abad.
K. Gereja-gereja Perjanjian Baru yang setia yang disebut dengan nama apapun
diburu dan dikejar sampai kepada batas sepenuhnya dari kekuasaan duniawi
Katolik yang baru. Yang tersisa terpencar ke seluruh dunia menemukan tempar
persembunyian yang tidak pasti di hutan-hutan dan gunung-gunung, lembah-lembah,
gua-gua bumi.
PEMBAHASAN KEDUA 600-1300
1. Kita menutup pembahasan pertama dengan berakhirnya
abad kelima. Dan namun beberapa hal bermula jauh sebelum abad tersebut yang
bahkan tidak disebutkan pada pembahasan pertama.
Kita baru saja memasuki periode mengerikan yang dikenal dalam sejarah dunia
sebagai ”Zaman Kegelapan”. Zaman yang gelap, penuh dengan darah dan mengerikan
. Penganiayaan oleh gereja Katolik Roma sangat berat, kejam dan tidak
berkesudahan Perang yang bertujuan untuk memusnahkan mengikuti secara terus
menerus dan tak berkesudahan meluas ke berbagai daerah, orang-orang Kristen
yang melarikan diri. ”Jejak Darah” adalah yang tertinggal hampir di berbagai
tempat. Khususnya seluruh Inggris, Wales, Afrika, Armenia, dan Bulgaria. Dan di
tempat-tempat lain orang-orang Kristen dapat ditemukan, yang berusaha dengan
sepenuh hati untuk tetap setia kepada pengajaran Perjanjian Baru.
2. Sekarang kita memperhatikan sidang-sidang keagamaan yang disebut
”Ecumenical” atau seluruh kekaisaran. Harus diingat bahwa sidang-sidang ini
dinyatakan berdasarkan atau meneladani Sidang yang dibentuk oleh para Rasul dan
yang lainnya di Yerusalem (Baca Kej 15 : 1), namun mungkin menyandang nama yang
sama bisa disamakan. Kita disini dan sekarang memperhatikan hanya delapan
sidang,dan sidang-sidang ini dipimpin oleh Kaisar-kaisar yang berbeda,tidak
satupun yang dipimpin oleh Paus. Dan semua sidang ini diadakan diantara
Gereja-gereja Timur atau Gereja-gereja Yunani. Yang hadir,beberapa perwakilan.
Alih-alih yang hadir perwakilan dari Gereja-gereja-gereja Barat atau
Gereja-gereja Roma.
3. Sidang pertama dari Sidang-sidang ini diadakan di Nice atau Nicea, pada
tahun 325 M. Dipimpin oleh Constantine yang Agung, dan dihadiri oleh tiga ratus
delapan belas orang Uskup.
Sidang kedua diadakan di Constantinopel pada tahun 381 M, dan dipimpin oleh
Theodosius yang Agung. Pada sidang tersebut hadir seratus lima puluh orang
Uskup. (Pada abad-abad awal Uskup berarti pendeta dari gereja.)
Sidang ketiga dipimpin oleh Theodosius II dan Valentian III. Hadir dua ratus
lima puluh orang Uskup dan diadakan di Efesus pada tahun 431 M.
Sidang keempat diadakan di Calcedon pada tahun 451 M dan dipimpin oleh Kaisar
Marian, lima ratus atau enam ratus orang Uskup atau Metropolitan (Metropolitan
adalah pendeta kota atau pendeta Gereja Pertama) hadir. Sepanjang sidang ini
ajaran yang kini dikenal sebagai Mariolatry diumumkan secara resmi. Ini berarti
pemujaan terhadap Maria, ibu Kristus. Ajaran baru ini pada awalnya cukup
mengundang perdebatan, banyak yang berkeberatan. Namun pada akhirnya hal
tersebut disetujui sebagai ajaran tetap Gereja Katolik.
Sidang kelima dari delapan sidang ini diadakan di Constantinopel (yang adalah
kali kedua diadakan di sana). Sidang dipimpin oleh Justinian, tahun 553 M dan
dihadiri oelh seratus enam puluh lima orang Uskup. Ini, tampaknya, diadakan
hanya untuk mengkritik tulisan-tulisan tertentu.
Pada tahun 680 M diadakan Sidang yang keenam. Juga diadakan di Constantinopel
dan dipimpin oleh Constantine Pegonator, untuk menghukum klenik. Selama sidang
Paus honorius dicopot jabatannya dan dikucilkan. Sedangkan, pada saat ini
kemutlakan belum dideklarasikan.
Sidang ketujuh diadakan di Nicea pada tahun 787 M. Ini kali kedua diadakan di
tempat ini. Kaisar wanita Irene memimpin sidang ini. Disini disidang ini
tampaknya menjadi awal mula dari baik ”Pemujaan Patung” maupun ”Pemujaan
Orang-orang Kudus”. Kalian bisa melihat bahwa orang-orang ini menjadi lebih
nyata menyembah berhala daripada menjadi Kristiani.
Terakhir apa yang disebut ”Sidang Timur” Sidang-sidang yang dipimpin oleh para
Kaisar, diadakan di Constantinopel pada tahun 869 M. Sidang dipimipin oleh
Basilius Maredo. Gereja Katolik telah masuk kedalam persoalan yang serius.
Munculnya kontroversi atas kepemimpinan dua cabang dari Katolik—Timur dan
Barat, Yunani dan Roma—Pontius Yunani di Constantinopel dan Nicolas Pertama di
Roma. Demikian seriusnya persoalan mereka sehingga masing-masing saling
mengucilkan. Jadi untuk beberapa saat lamanya Katolik sama sekali tidak mempunyai
pemimpin. Sidang diadakan terutama untuk menyelesaikan, jikalau mungkin,
persoalan ini. Perpecahan dalam Katolik tidak pernah, bahkan hingga kini,
diselesaikan dengan memuaskan. Sejak saat itu, segala usaha untuk menyelesaikan
perselisihan telah gagal. Kekuatan Lateran sejak saat itu mempengaruhi. Bukan
para Kaisar,melainkan Paus Roma yang memimpin semua sidang. Sidang-sidang
selanjutnya akan dibahas kemudian.
4. Ada satu ajaran baru yang tidak kita perhatikan namun sangat khusus yaitu
”Komuni Bayi”. Bayi-bayi tidak hanya dibaptis, tetapi diterima gereja dan
menjadi jemaat, mereka berhak ikut dalam Perjamuan Kudus. Bagaimana
memberikannya kepada mereka menjadi masalah tapi hal tersebut diselesaikan
dengan cara mencelupkan roti kedalam anggur. Demikianlan hal tersebut dilakukan
selama bertahun-tahun. Kemudian,ajaran baru lainnya ditambahkan kepada hal
ini—bahwa hal tesebut adalah cara lain dari Keselamatan. Ada ajaran baru
lainnya yang ditambahkan kemudian, Kita akan kembali membahasnya kemudian dalam
pembahasan ini.
5. Sepanjang Abad kelima,pada Sidang Ecumenical yang keempat,diadakan di
Chalcedon tahun 451,ajaran yang sama sekali baru ditambahkan pada daftar
pertumbuhan yang pesat—ajaran yang disebut ”Mariolatry” atau pemujaan kepada
Maria, Ibu Yesus. Sebuah penghubung baru tampaknya dibutuhkan. Jarak antara
Tuhan dan manusia terlalu besar untuk hanya satu penghubung, walaupun
penghubung itu adalah Kristus sendiri, Anak Allah, Manusia-Tuhan sesungguhanya.
Maria dianggap dibutuhkan sebagai penghubung lainnya, dan doa-doa dipanjatkan
kepada Maria. Dia harus membawa doa doa tersebut kepada Kristus.
6. Dua ajaran baru lain ditambahkan pada iman Katolik pada abad kedelapan. Dua
ajaran tersebut diumumkan pada Sidang kedua yang diadakan di Nicea (Nice), pada
tahun 787.
Ajaran yang pertama adalah yang disebut ”Pemujaan Patung, sebuah pelanggaran
langsung terhadap salah satu hukum Tuhan.
”Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit atas,”
(Kel 20:3-5). Tambahan lain dari penyembahan berhala. Kemudian diikuti
”Pemujaan Orang-orang Kudus”. Ajaran ini tidak dianjurkan di dalam Kitab Suci.
Hanya satu contoh dari pemujaan Orang Kudus yang diberikan di dalam Kitab Suci
dan itu diberikan untuk menunjukkan kebodohan—Si orang kaya yang mati berdoa kepada
Abraham (Lukas 16:24-31). Ini beberapa dari banyak perubahan revolusioner
ajaran-ajaran Perjanjian Baru, yang muncul sepanjang periode sejarah Gereja.
7. Sepanjang periode yang sekarang Kita lalui,orang-orang yang teraniaya
dijuluki dengan banyak dan beragam julukan. Beberapa diantaranya adalah para
pengikut Dona, Paterin, Cathari, Paulician dan Ana Baptis; kemudian
Petro-Brussian, Arnold, Henri, Albigen dan Walden. Kadang-kadang salah satu
kelompok ini tampak menonjol dari yang lain, beberapa dari kelompok-kelompok
tersebut hampir selalu menonjol karena kegigihan dan penganiayaan yang mereka
terima.
8. Jangan dianggap bahwa mereka yang dianiaya ini selalu setia kepada
pengajaran Perjanjian Baru secara keseluruhan. Pada pokoknya kelompok-kelompok
tersebut memang setia. Beberapa dari kelompok-kelompok tersebut, menimbang
sekeliling mereka, luar biasa mengagumkan. Ingat bahwa banyak dari
kelompok-kelompok tersebut pada masa lalu hanya memiliki beberapa bagian dari
Perjanjian baru atau Perjanjian Lama. Kitab Suci belum dicetak. Kitab suci
ditulis dalam naskah pada perkamen atau kulit atau semacamnya dan ukurannya
sangat besar. Hanya sedikit, jikalau ada, keluarga-keluarga atau gereja-gereja
kecil yang memiliki salinan lengkap dari keseluruhan Kitab Suci. Sebelum
berakhirnya Canon (akhir abad keempat) mungkin ada sangat sedikit naskah
sederhana dari keseluruhan Perjanjian Baru. Dari seribu manuskrip yang
diketahui hanya sekitar tiga puluh salinan yang termasuk dalam keseluruhan
kitab-kitab.
9. Selanjutnya, selama periode ”Zaman Kegelapan” dan penganiayaan, upaya-upaya
yang kuat dibuat untuk memusnahkan bahkan naskah-naskah Kitab suci yang
dimiliki oleh orang-orang yang dianiaya. Sebab itu dalam banyak hal orang-orang
ini hanya memiliki sebagian kecil dari Kitab Suci.
10. Penting juga untuk diperhatikan bahwa untuk mencegah penyebaran atas
berbagai macam pandangan,bertentangan dengan rencana-rencana dan ukuran-ukuran
yang sangat ekstrim yang dipakai Katolik. Pertama, semua tulisan apapun, selain
tulisan-tilisan Katolik, dikumpulkan dan dibakar. Khususnya kitab-kitab yang
asli. Selama beberapa abad rencana-rencana dan ukuran-ukuran ini diikuti dengan
ketat secara terus-menerus. Hal itu, menurut sejarah, alasan utama mengapa
sangat sulit menyimpan sejarah yang akurat. Tentang semua penulis dan pendeta
juga mati sahid. Ini adalah periode yang berdarah. Semua kelompok bidat yang
gigih (demikian disebut) yang dibedakan dengan julukan apapun, di manapun
mereka berada, dianiaya dengan kejam. Para pengikut Donatist dan Paulician,
sangat menonjol diantara kelompok-kelompok yang terdahulu. Katolik, sangat
mengherankan, menuduh semua yang menolak untuk berpaling dari iman mereka
–percaya seperti mereka—menuduh mereka menjadi bidat dan kemudian mengutuki
mereka. Orang-orang yang disebut Katolik menjdadi sepenuhnya lebih seperti
orang-orang yang tidak mengenal Tuhan dan penuh dengan adat istiadat daripada
menjadi Kristiani, dan lebih dipengaruhi oleh kekuasaan masyarakat daripada
oleh kekuasaan religi. Mereka membuat lebih banyak huku-hukum baru daripada
meneliti hukum-hukum lama.
11. Yang berikut adalah beberapa variasi baru yang muncul dalam pengajaran
Perjanjian Baru selama abad ini. Ajaran-ajaran ini mungkin tidak selalu
diberikan secara berurutan sesuai dengan penyebarannya. Bahkan kadang-kadang
sangat mustahil untuk mendapatkan tanggal yang sesungguhnya dari
perubahan-perubahan ini. Pengajaran-pengajaran tersebut tampak sama dengan
keseluruhan sistem Katolik. Bertumbuh dalam perkembangannya. Khususnya pada
masa-masa awal, pengajaran-pengajaran tersebut mudah berubah –dengan penambahan
atau pembagian atau penggantian atau pembatalan. Gereja Katolik bukan lagi,
bahkan kalau pernah,sebagai Gereja Perjanjian Baru sesungguhnya. Gereja Katolik
bukan lagi hanya semata-mata badan pelaksana,menjalankan hukum-hukum tuhan yang
sudah ada, namun telah menjadi badan legislatif yang secara aktif, membuat
hukum-hukum baru, merubah atau membatalkan yang lama sewaktu-waktu.
12. Salah satu pengajaran Katolik yang baru atau deklarasi pada saat ini adalah
”Tidak ada keselamatan diluar Geraja”- Gereja Katolik, tentu saja, seperti yang
mereka nyatakan tidak ada yang lain-menjadi seorang Katolik atau terhilang.
Tidak ada pilihan lainnya.
13. Pengajaran pengampunan melalui sakramen tobat dan penjualan surat ampunan
merupakan pengajaran yang sama sekali baru dan bertentangan dengan pengajaran
Perjanjian Baru. Namun, untuk membuat pengajaran yang baru ini efektif,
pengajaran baru lainnya dibutuhkan: Sebuah Rekening Kredit yang sangat besar
harus dibuat-sebuah rekening kredit di surga,tapi bisa diakses di bumi. Jadi,
setiap ”perbuatan baik” sebagai sebuah cara Keselamatan harus diajarkan, dan
sebagai sebuah cara mengisi, menaruh sesuatu kedalam rekening kredit tersebut,
yang dari sana dapat diambil. Jumlah besar pertama yang masuk ke rekening di
surga tentu saja karya Yesus Tuhan. Karena Dia tidak berbuat dosa, tidak satu
pun dari perbuatan baikNya dibutuhkan oleh Dia sendiri, jadi semua perbuatan
baikNya bisa dan akan tentu saja masuk dalam rekening kredit. Dan sebagai
tambahan, semua perbuatan baik yang melimpah ( sebagai tambahan yang mungkin
dibutuhkan oleh setiap orang) dari para Rasul dan semua orang baik yang hidup
sesudahnya, akan ditambahkan kedalam rekening kredit tersebut, menjadikan jumlahnya
luar biasa banyak. Dan kemudian semua jumlah yang sangat banyak ini,ditempatkan
pada rekening gereja—hanya gereja(?)! dan ijin diberikan kepada gereja untuk
menggunakannya sesuai yang dibutuhkan bagi manusia berdosa yang malang dan
membebankan rekening kredit tersebut sebanyak yang dianggap layak, karena
setiap orang membutuhkan kredit surgawi. Sebab itulah muncul penjualan surat
ampunan. Orang-orang dapat membeli bagi diri mereka sendiri atau teman-teman
mereka bahkan teman-teman mereka yang sudah meninggal. Harga surat ampunan
berbeda-beda menurut pelanggaran yang dilakukan – atau yang akan dilakukan. Hal
ini terkadang membawa kepada keputus asaan yang mendalam, seperti yang diakui
sendiri oleh Katolik. Beberapa sejarah atau Ensiklopedia memberikan daftar
harga surat ampunan yang dijual berdasarkan dosa yang dilakukan.
14. Namun pengajaran baru lainnya dibutuhkan, memang penting sekali untuk
membuat efektif secara menyeluruh dua pengajaran terakhir. Pengajaran baru
tersebut di sebut Purgatory, tempat penyucian dosa, sebuah tempat perhentian
antara surga dan neraka dimana semua orang harus berhenti untuk disucikan dari
segala dosa yang memberatkan. Bahkan ”Orang-orang Kudus” harus melalui tempat
penyucian dosa dan tinggal di sana sampai disucikan oleh api – kecuali mereka
mendapatkan pertolongan melalui rekening kredit, yang hanya bisa didapatkan
melalui doa-doa atau pembayaran surat ampunan oleh mereka yang hidup. Sebab itu
penjualan surat ampunan, pengajaran yang menyimpang dari pengajaran Perjanjian
Baru membawa kepada pengajaran lainnya yang bertentangan.
15. Mari Kita meluangkan waktu melihat perbedaan-perbedaan antara Katolik Roma
dan Yunani :
A. Pada Kebangsaan : Orang-orang Yunani sebagian besar adalah orang-orang Slav,
mencakup Yunani, Rusia, Bulgaria, Serbia dan lain-lain. Orang-orang Roma
sebagian besar adalah orang-orang Latin, mencakup Italia, Perancis, Spanyol,
Amerika Selatan dan Tengah, Mexico dan lain-lain.
B. Katolik Yunani meolak baptisan percik atau pembasuhan kepala. Katolik Roma
menggunakan baptisan percik, menyatakan berhak merubah pola asli dar Kitab
Suci, baptisan selam.
C. Katolik Yunani melanjutkan praktek komuni bayi. Katolik Roma telah
meninggalkan hal tersebut walaupun pernah mengajarkannya sebagai cara lain dari
Keselamatan.
D. Katolik Yunani dalam melaksanakan Perjamuan Kudus, memberikan anggur dan
roti kepada jemaat. Katolik Roma hanya memberikan roti kepada jemaat – Pastur
meminum anggurnya.
E. Katolik Yunani memperbolehkan pastur-pastur mereka menikah. Pastur-pastur
Katolik Roma dilarang menikah.
F. Katolik Yunani menolak pengajaran kemutlakan Kepausan, Katolik Roma menerima
dan bersikeras atas pengajaran tersebut. Hal-hal tersebut diatas setidaknya
merupakan hal-hal pokok perbedaan mereka—jika tidak Gereja Katolik Roma dan
Yunani tampaknya akan bersatu.
16. Melalui pembahasan-pembahasan kami, Kita baru saja melewati abad
kesembilan. Sekarang Kita mulai dengan abad kesepuluh. Harap perhatikan grafik.
Disitulah terjadi pemisahan antara Katolik Roma dan Katolik Yunani. Kalian akan
segera melihat bersamaan dengan majunya zaman, hukum-hukum dan
pengajaran-pengajaran baru lainnya—dan penganiayaan yang sangat pahit lainnya.
(Schaff, Herzogg, En., Vol. 11, hal. 901.)
17. Saya ingin perhatian kalian kembali kepada mereka
yang teraniaya. Jika lima puluh juta orang mati karena penganiayaan selama
seribu dua ratus tahun yang disebut sebagai ”Zaman Kegelapan”, seperti yang
diajarkan oleh sejarah, maka mereka yang mati lebih cepat dar rata-rata empat
juta orang setiap seratus tahun. Hal tersbut tampaknya hamppir melampaui batas
dari bayangan manusia. Seperti yang disebutkan sebelumnya, tangan besi ini,
penuh dengan darah martir, dialami oleh para pengikut Paulician, Arnold, Henri,
Petro Brussian, Albigen, Walden dan Ana-Baptis—tentu saja yang lebih berat
menimpa beberapa dari yang lainnya. Tetapi bagian yang mengerikan dari kisah
kami ini akan kita lalui dengan cepat.
18. Sekarang sampai kepada periode lain yang cukup panjang dari Sidang-sidang
Ecumenial, tentu saja tidak secara terus-menerus atau berurutan. Pada
periode-periode tersebut selama sepanjang sepanjang tahun banyak sidang yang
tidak bersifat ecumenial atau ”seluruh kekaisaran”. Sidang-sidang ini sebagian
besar badan-bada legislatif bagi perundang-undangan atau amandemen hukum-hukum
keperdataan atau keagamaan (?), yang semuanya, baik pembuatan undang-undang dan
hukum-hukum sangat bertentangan dengan Perjanjian Baru. Ingat hal ini adalah
tindakan dari sebuah gereja resmi—sebuah gereja yang menikah dengan
kepemerintahan yang tidak mengenal Tuhan. Dan gereja ini telah menjadi jauh
tidak mengenal Tuhan daripada kepemerintahan yang menjadi Kristiani.
19. Ketika seseorang meninggalkan Perjanjian Baru sebagai cakupan dari seluruh
hukum yang penting bagi kehidupan Kristiani, baik secara individu atau
korporat, orang tersebut telah masuk ke dalam samudera tak bebatas.Setiap hukum
yang salah, (dan setiap hukum yang ditambahkan pada Kitab Suci adalah salah)
pasti akan dengan segera menuntut yang lain, begitu seterusnya tidak
berkesudahan. Karena itulah Kristus tidak memberikan kepada gereja dan
pendeta-pendetaNya kekuasaan legislatif. Dan lagi, secara khusus, itulah
sebabnya Perjanjian Baru ditutup dengan Firman Tuhan yang penting,
''Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat
dari kitab ini: Jika seseorang menambahakan sesuatu kepada perkataan-perkataan
ini maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis
didalam kitab ini. Dan jikalau seseorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan
dari kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari kitab
kehidupan, dan dari Kota Kudus, dan dari hal-hal yang tertulis dalam kitab
ini.'' Wahyu
22:18-19.
CATATAN: Kami memasukkan disini klausa sisipan, sebagai sebuah peringatan.
Gereja-gereja Baptis harap mewaspadai displiner dan berbagai resolusi lainnya,
yang kadang-kadang disampaikan dalam konferensi-konferensi gereja Baptis,
resolusi-resolusi tersebut bisa ditafsirkan sebagai hukum atau peraturan dari
kepemimpinan Gereja. Perjanjian Baru memiliki semua hukum dan peraturan
penting.
20.Batasan ekstrim dari buku kecil ini menghalangi kemungkinan untuk
membicarakan lebih banyak tentang sidang-sidang ini atau dewan pembuat
undang-undang, namun beberapa hal penting untuk dikatakan.
21.Sidang lateran atau Barat yang pertama ini, dipimpin
oleh Paus, dipimpin oleh Calixtus II, tahun 1123 M. Yang hadir sekitar tiga
ratus Uskup. Pada pertemuan ini dideklarasikan bahwa pastur-pastur Roma tidak
menikah. Ini disebut Selibat pastur. Kami tentu saja tidak mencoba untuk
memberikan apapun dilakukan pada pertemuan ini.
22.Bertahun-tahun kemudian, tahun 1139 M, Paus Innocent II, memimpin kembali
Sidang-sidang lainnya khusus untuk mengecam dua kelompok Kristen yang sangat
taat, yaitu para pengikut Petro Brussian dan Arnold.
23.Alexander III memimpin sidang lainnya, tahun 1179, tepat empat puluh tahun
setelah sidang terakhir. Pada sidang itu dikecamlah apa yang mereka sebut
”Kesalahan-kesalahan dan penghujatan-penghujatan” dari kelompok Walden dan
Arnold.
24.Hanya tiga puluh enam tahun setelah sidang yang terakhir, kembali sidang
yang lain dipimpin oleh Paus Innocent III. Sidang diadakan tahun 1215 M, dan
tampaknya menjadi yang paling banyak dihadiri dari sidang-sidang besar yang
ada. Menurut catatan sejarah dari pertemuan ini, ”hadir empat ratus dua belas
orang Uskup, delapan ratus orang kepala biara dan pemimpin kepala biara, para
wakil dari Istana Bizantium, dan sejumlah besar pangeran dang bangsawan”
Melalui susunan dewan ini, kalian bisa mengetahui bahwa kerohanian penting,
setidaknya betul-betul dipertimbangkan.
Pada saat itu diumukan pengajaran baru ”Transubstansi”
perubahan yang diharapkan dari roti dan anggur Perjamuan Kudus menjadi tubuh
dan darah Kristus sesungguhnya, setelah doa yang dipanjatkan oleh pastus.
Pengajaran ini dianatara pengajaran-pengajaran lain, berhubungan dengan
pro-kontra para pemimpin reformasi beberapa abad kemudain. Pangajaran ini tentu
saja mengajarkan bahwa mereka yang mengambil bagian dalam perjamuan
sesungguhnya memakan tubuh dan meminum darah Kristus.
Pengakuan dosa secara pribadi—pengakuan dosa seseorang ke telinga seorang
pastur-adalah pengajaran baru lain yang rupa-rupanya berawal dari pertemuan
ini. Namun mungkin hal yang paling kejam dan berdarah yang pernah dibawa kepada
semua orang dalam seluruh sejarah dunia adalah apa yang dikenal sebagai
”Inquisisi” dan pengadilan lainnya yang menyerupai inquisisi, dibuat untuk
menghukum klenik
Seluruh dunia tampaknya dipenuhi dengan tulisan-tulisan
yang penuh penghukuman atas kekejaman ekstrim tersebut, walau hal tersebut
berawal dan digaungkan oleh orang-orang yang menyatakan dipimpin oleh Tuhan.
Karena kebiadaban yang sesungguhnya tampaknya tidak ada satupun, sama sekali
tidak ada dalam semua sejarah yang akan melampaui hal tersebut. Saya bahkan
tidak akan mencoba untuk menggambarkannya. Saya hanya akan menunjukkan kepada
para pembaca saya beberapa tulisan dari sekian banyak tulisan mengenai
”Inquisisi” dan membairkan mereka membaca dan mempelajarinya sendiri. Masih ada
hal lain yang dilakukan pada pertemuan ini, seakan-akan tidak cukup apa yang
telah dilakukan yaitu secara jelas diputuskan untuk membunuh semua ”bidat”.
Sungguh sebuah halaman yang kelam. Banyak halaman-halaman kelam ditulis kedalam
sejarah dunia oleh keputusan-keputusan yang mengerikan ini.
25.Pada tahun 1229 M, hanya emapt belas tahun setelah pertemuan mengerikan yang
terakhir, pertemuan lainnya masih diadakan. (Ini tampaknya bukan ecumenial)
Sidang diadakan di Toulouse. Mungkin salah satu hal yang sangat penting dalam
keseluruhan sejarah Katolik diumumkan pada pertemuan ini. Pada pertemuan ini
dinyatakan Kitab Suci, Kitab Tuhan, harus disangkali oleh seluruh jemaat, semua
jemaat Gereja Katolik selain dari pastur-pastur atau pengurus-pengurus yang
lebih tinggi. Betapa anehnya sebuah hukum dalam pandangan yang sangat jelas
dari Firman Tuhan ”Kamu menyelidiki kitab-kitab suci, sebab kamu menyangka
bahwa olehnya kamu mempunyai hidup kekal, tetapi walaupun kitab-kitab suci itu
memberi kesaksian tentang Aku.” ( Yoh 5:39)
26.Masih Sidang lainnya diadakan di Lyon. Sidang ini dipimpin oleh Paus
Innocent IV, pada tahun 1245 M. Sidang inin tampaknya sebagian besar bertujuan
mengucilkan dan menurunkan Kaisar jerman Frederick I dari tahtanya. Gereja,
pengantinj yang berzinah dengan Negara tahun 313 pada masa Constantine Agung,
telah menjadi kepala rumah tangga dan kini mendikte politik kepemerintahan
negara, raja-raja dan ratu-ratu dijadikan atau tidak dijadikan sesuka hatinya.
27.Pada tahun 1274 M Sidang lainnya diadakan untuk membawa penyatuan kembali
Roma dan Yunani dari Gereja Katolik yang besar. Sidang ini gagal sama sekali
untuk mencapai tujuannya.
PEMBAHASAN KETIGA – 1400-1600
1. Ketiga abad ini, lima belas, enam belas dan tujuh
belas, adalah abad terpenting dalam seluruh sejarah dunia dan dalam hal ini
khususnya dalam sejarah Kekristenan. Tampak adanya revolusi yang berlangsung
dalam Gereja Katolik—baik Roma maupun Yunani—mencari sebuah reformasi.
Kebangkitan dari tidur berkepanjangan hati nurani dan kerinduan untuk reformasi
yang sesungguhnya dimulai pada abad ketiga belas atau mungkin bahkan lebih awal
dari abad ketiga belas. Sejarah pastinya mengindikasikan demikian.
2. Mari mundur sedikit. Gereja Katolik dengan banyak penyimpangannya dari
pengajaran Perjanjian Baru, dengan hukum-hukumnya yang aneh dan kejam,dan
penurunan moral, tangan dan pakaiannya berbau darah dari jutaan martir telah
menjadi sangat menyebalkan dan menjijikan terhadap banyak pengikutnya, yang
jauh lebih baik dari sistem dan hukum-hukum, pengajaran-pengajaran dan
praktek-praktek mereka sendiri. Beberapa dari pastur-pastur Katolik yang paling
berani, tebaik dan sangat rohani dan para pemimpin lainnya, satu demi satu
mencari dengan sungguh-sungguh untuk mereformasi banyak dari hukum-hukum dan pengajaran-pengajaran
yang sangat bertentangan dan kembali, setidaknya mendekati pengajaran
Perjanjian Baru. Kami memberikan beberapa contoh yang mengejutkan. Perhatikan
tidak hanya seberapa jauh dan di mana api reformasi dimulai tetapi juga para
pemimpin dalam reformasi tersebut. Para pemimpin tadinya atau pernah menjadi
pastur-pastur Katolik atau pengurus-pengurus sejenisnya. Disitu bahkan masih
ada sedikit kebaikan dalam kejahatan yang banyak.Pada saat ini mungkin tidak
ada satu pengajaran Perjanjian Baru yang bertahan dalam kemurniannya-namun -
kini perhatikan beberapa pereformasi dan di mana mereka bekerja.
3. Penting untuk diperhatikan bahwa untuk beberapa abad sebelumnnya sampai
kepada periode reformasi yang besar ini, ada sejumlah tokoh yang memberontak
terhadap keekstiman Katolik—dan sungguh-sungguh ingin tetap setia kepada Kitab
Suci—namun yang tertinggal hanyalah jejak darah mereka. Kini Kita mempelajari
untuk sesaat periode yang sangat khusus ini—”Reformasi”
4. Dari tahun 1320 sampai 1384, di Inggris hidup seorang pria yang menarik
seluruh perhatian dunia luas. Namanya John Wycliff . Dia adalah orang pertama
yang memiliki keberanian untuk mencoba reformasi sesungguhnya di dalam Gereja
Katolik. Dialah yang dalam banyak kesempatan disebut dalam sejarah sebagai
Bintang Pagi Reformasi. Dia hidup bersahaja. Memerlukan beberapa jilid buku
untuk memuat sebuah sejarah yang tepat tentang John Wycliff. Dia dibenci,
sangat dibenci oleh para pemimpin dari Hirarki Katolik. Hidupnya dikejar
terus-menerus. Dia akhirnya meninggal karena kelumpuhan. Namun beberapa tahun
kemudian, sedemikian bencinya Katolik, tulang-tilangnya digali dan dibakar, dan
abunya dibuang ke air.
5. Menyusul dalam rentang waktu yang dekat dengan Wycliff adalah John Huss,
1373-1415, seorang putra terkemuka dari Bohemia. Jiwanya telah telah merasakan
dan meresponi pencerahan dari Si ”Bintang Pagi” Inggris.Dia seorang pemberani
dan mengalami banyak kejadian namun pahit dan sangat singkat. Alih-alih
membangkitkan mediasi diantara orang-orang Katolik untuk menyetujui reformasi
sesunggguhnya, dia menimbulkan ketakutan dan kebencian dan perlawanan yang
mengakibatkan dirinya dibakar ditiang-seorang martir diantara para pengikutnya
sendiri. Namun dia mencari demi kebaikan mereka sendiri. Dia mengasihi Tuhannya
dan para pengikutnya. Walau dia hanya satu dari sekian juta orang yang
mengalami hingga mati.
6. Setelah John Huss dari Bohemia, muncul putra Italia yang luar biasa
mengagumkan Savonarola, 1452-1498. Huss dibakar pada tahun 1415, Savonarola
lahir tiga puluh tujuh tahun setelahnya. Dia, seperti Huss, walaupun seorang
Katolik yang taat, menemukan para pemimpin dari pengikut-pengikutnya-rakyat
Italia-seperti di Bohemia, menentang segala reformasi. Namun dia, dengan
kecakapannya berorasi, berhasil membangkitkan hati nurani beberapa orang dan
mendapatkan pengikut-pengikut setia. Tetapi, sebuah reformasi yang sesungguhnya
dalam Hirarki berarti tumbangnya kekuasaan bagi para pemimpin dalam organisasi
tersebut. Jadi Savonarola, seperti halnya Huss, harus mati. DIA JUGA DIBAKAR
DITIANG. Dari semua orang yang cakap pada periode yang luar biasa tersebut,
Savonarola mungkin melebihi mereka semua. Namun dia menentang sebuah organisasi
yang kuat dan keberadaan organisasi tersebut mengharuskan untuk melawan reformasi,
jadi Savonarola harus mati.
7. Tentu saja, dalam memberikan nama-nama pereformasi dari periode ini, banyak
nama yang perlu dikesampingkan. Hanya nama-nama yang sangat sering dihubungkan
dengan sejarah yang disebutkan disini. Setelah orator berlidah emas dari
Italia, muncul seorang pria dari Swiss. Zwingle lahir sebelum Savonarola
meninggal. Dia hidup dari tahun 1484 smapai 1531. Semangat reformasi kini mulai
memenuhi seluruh negeri Api reformasi berkobar dengan cepatnya dan menyebar
secara pesat dan menjadi sangat sulit untuk dikendalikan. Reformasi yang
dikkobarkan oleh Zwingle tidak lebih dari sebagian reformasi yang ditahan
sebelum reformasi lainnya, lebih serius dari semua yang ada, telah berkobar di
Jerman. Zwingle wafat dalam perjuangan.
8. Martin Luther, mungkin yang paling terkenal dari semua pereformasi abad
kelima belas dan enam belas, hidup dari tahun 1483 sampai tahun 1546, dan
seperti yang bisa dilihat dari tahun, sezaman dengan Zwingle. Dia lahir satahun
sebelumnya dan hidup lima belas tahun lebih lama. Lebih jauh lagi mungkin dari
yang diungkapkan sejarah, para pendahulunya sebagina besar telah membuat
perjuangannya yang sulit menjadi lebih mudah baginya. Selanjutnya, dia belajar
dari pengalaman mereka yang berat dan kemudian sepenuhnya berasal dari dirinya,
sebuah reformasi sesungguhnya dalam Gereja Katolik akan menjadi mustahil sama
sekali. Terlalu banyak langkah penyatuan yang dibutuhkan yang satu akan
menuntut yang lainnya dan begitu seterusnya.
9. Jadi Martin Luther, setelah banyak perselisihan dengan para pemimpin Katolik
dan dibantu oleh Melancthon juga pemuka-pemuka Jerman yang lain, menajdi
pendiri pada tahun 1530, atau sekitar tahun tersebut, dari sebuah organisasi
Kristen yang sama sekali baru, kini dikenal sebagai Gereja Lutheran, yang
segera menjadi Gereja Jerman. Gereja lutheran adalah gereja pertama yang
terpisah sama sekali dengan Roma dan menolak semua tunduk kepada Gereja Ibu
Katolik (demikian Gereja Roma disebut) dan terus berdiri sesudahnya.
10. Beralih sejenak, Gereja Inggris yang muncul setelah Lutheran, Kita akan
megikuti sejenak Reformasi di benua Eropa. Dari tahun 1509 sampai 1564, disana
hidup salah satu pereformasi yang luar biasa yaitu John Calvin, seorang
Perancis, namun tampaknya pada saat itu hidup di Swiss. Dia sungguh seorang
yang hebat. Dia adalah Martin Luther modern selama tiga puluh tahun dan berusia
dua puluh dua tahun ketika zwingle wafat. Calvin diakui sebagai pendiri dari
Gereja Presbiterian. Meskipun demikian beberapa sejarahwan memberikan pengakuan
itu kepada Zwingle, namun bukti terkuat sepertinya berpihak kepada Calvin.
Tidak dapat disangsikan lagi, jerih payah Zwingle, sperti halnya Martin Luther,
membaut jalan Calvin lebih mudah. Sehingga pada tahun 1541, hanya sebelas tahun
(tampaknya pada tahun tersebut) stelah pendirian Gereja Lutheran oleh Luther,
Gereja Presbiterian berdiri. Hal itu pun, sama seperti halnya Lutheran,
dipimpin oleh pastur Katolik dari gerakan reformasi atau setidaknya pengurus.
Keenam orang ini—Wycliff, Huss, Savonarola, Zwingle, Luther dan Calvin, para
pemimpin besar dalam perjuangan mereka untuk reformasi, mendatangkan pukulan
yang hebat bagi Katolik.
11. Pada tahun 1560, sembilan belas tahun setelah organisasi Calvin yang
pertama di Jenewa, Swiss, John Knox, seorang murid Calvin, mendirikan Gereja
Presbiterian yang pertama di Scotlandia, dan hanya tiga puluh dua tahun
sesudahnya, tahun 1592, Presbiterian menjadi Gereja Negara dari Scotlandia.
12. Sepanjang perjuangan yang berat ini untuk Reformasi, bantuan berharga dan
terus-menerus diberikan kepada para pereformasi, oleh banyak penganut
Ana-Baptis, atau julukan apapun yang disandang oleh mereka. Berharap akan
kelegaan dari penderitaan, mereka keluar dari tempat persembunyian dan berjuang
dengan berani bersama pereformasi, tetapi mereka menemui kekecewaan yang besar.
Mereka kini mempunyai dua tambahan musuh penganiaya. Keduanya Gereja Lutheran
dan Presbiterian membawa banyak kejahatan dari Ibu Katolik, diantaranya adalah
ide tentang Gereja Negara. Yang kemudian menjadi Gereja Resmi. Keduanya segera
berada dalam hal penganiayaan, tidak jauh berbeda dari Ibu Katolik mereka.
Sangat menyedihkan dan mengerikan penderitaan yang
berkepanjangan para penganut Ana-Baptis ini. Dunia tidak menawarkan tempat
untuk bersembunyi. Empat penganiaya yang kejam kini memburu keberadaan mereka.
Jejak mereka sungguh sebuah ”Jejak Darah”.
13. Sepanjang periode yang sama, beberapa tahun lebih awal dari Presbiterian,
muncul denominasi baru lainnya, bukan di benua Eropa, melainkan di Inggris.
Namun, hal ini tidak berhubungan dengan Reformasi (walaupun secara jelas
membuat reformasi lebih mudah) lebih kepada pemisahan atau divisi dalam
kelompok Katolik. Lebih seperti pembagian pada tahun 869, ketika Katolik Timur
berpisah dengan Katolik Barat, dan sejak saat itu, dalam sejarah dikenal
sebagai Gereja Katolik Yunani dan Gereja Katolik Roma. Pembagian baru ini ada
karena timbulnya perkara seperti ini:
Raja Inggris, Henry VIII telah menikan dengan Catherine dari Spanyol, sayangnya
setelah beberapa waktu lamanya, dia jatuh cinta kepada Anne Boleyn. Jadi dia
ingin menceraikan Catherine dan menikahi Anne. Bercerai pada masa lalu bukan
perkara mudah. Hanya Paus yang bisa mengabulkannya dan dalam persoalan Henry
ini karena beberapa alasan khusus, Paus menolak mengabulkannya. Henry sangat
sedih. Sebagai raja, seharusnya dia berhak melakukan apapun yang dia inginkan.
Perdana Menterinya (pada waktu itu Thomas Cromwell) agak mengolok-olok Raja.
Kenapa engkau tunduk pada kekuasaaan Paus dalam masalah seperti itu? Henry mengikuti
sarannya, melepaskan diri dari kekuasaan kepausan dan menjadikan dirinya kepala
atas Gereja Inggris. Hal ini terwujud pada tahun 1534 atau 1535. Pada saat itu
tidak ada perubahan dalam pengajaran hanya penolakan atas kekuasaan Paus. Henry
tidak pernah menjadi seorang Protestan. Dia meninggal dalam iman Katolik.
14. Tetapi pemisahan ini mengakibatkan beberapa perubahan atau reformasi pada
akhirnya. Sementara sebuah reformasi dalam Gereja Katolik dan dibawah kekuasaan
kepausan, seperti halnya Lutheran dan yang lainnya, adalah mustahil, reformasi
menjadi mungkin setelah pembagian. Cranmer, Latimer, Ridley dan yang lainnya
memimpin dalam bebrapa perubahan. Meskipun demikian mereka dan banyak lainnnya
membayar dengan mahal beberapa perubahan ketika beberapa tahun kemudian, Mary
”Bloody Mary”, seorang putri dari janda cerai Catherine, menduduki tahta
Inggris dan membawa Gereja yang baru tersebut kembali dibawah kekuasaan
kepausan. Reaksi yang menakutkan dan dahsyat ini diakhiri dengan sukar dan
penuh dengan darah dalam lima tahun kekuasaan Mary. Mary juga mati dipancung
seperti orang-orang yang dipancung atas perintahnya. Orang-orang mendapatkan
sedikit kebebasan sehingga ketika Elizabeth, putri dari Anne Boleyn (yang
karenanya Catherine diceraikan), menjadi Ratu, Gereja Inggris kembalu berkuasa,
menggulingkan kekuasaan kepausan dan kembali berdiri.
15. Demikianlah, sebelum berakhirnya abad keenam belas, ada lima Gereja
resmi-gereja-gereja yang didukung penuh oleh pemerintah sipil—Gereja Katolik
Roma dan Yunani dihitung menjadi dua; lalu Gereja Inggris, Lutheran atau Gereja
Jerman; Gereja Scotlandia, kini dikenal sebagai Gereja Presbiterian. Semuanya
sangat keras dalam kebencian dan penganiayaan mereka terhadap para penganut
Ana-Baptis, Walden dan semua gereja yang bukan gereja resmi, gereja-gereja yang
tidak pernah dalam hal apapun berhubungan dengan Katolik. Bantuan besar
gereja-gereja tersebut bagi perjuangan reformasi telah dilupakan atau kini
diabaikan sama sekali. Beribu-ribu orang, termasuk didalamnya para wanita dan
anak-anak terus menerus binasa setiap hari dalam penganiayaan yang tiada akhir.
Harapan besar yang timbul dan terinspirasi oleh reformasi ternyata hanayalah
sebuah khayalan yang menakutkan. Mereka yang kini tersisa menemukan sebuah
tempat perlindungan yang tidak pasti di pegunungan Alpen yang bersahabat dan
tempat-tempat lainnya diseluruh dunia.
16. Tiga organisasi baru ini, terpisah dari, atau keluar dari Katolik,
mempertahankan banyak kesalahan mereka yang menyakitkan, seperti yang berikut:
A. Kepemimpinan pendeta gereja (berbeda-beda dalam bentuk)
B. Gereja Resmi ( Penggabungan Gereja dan Negara)
C. Baptisan Bayi
D. Percikan atau pembasuhan kepala sebagai baptisan.
E. Pembaptisan Kelahiran Baru ( beberapa setidaknya, dan yang lainnya, jika
banyak dari sejarah tentang itu diakui).
F. Menganiaya yang lainnya (setidaknya selama berabad-abad)
17. Pada awalnya semua Gereja resmi ini saling menganiaya satu dengan lainnya
sama seperti semua orang, tetapi sebuah sidang diadakan di Augsburg pada tahun
1555, sebuah perjanjian perdamaian, dikenal sebagai ”Perdamaian Augsburg”
ditandatangani antara ”Katolik” disatu pihak, dan ”Lutheran” dipihak lainnya,
bersepakat untuk tidak saling menganiaya. Kau biarkan kami sendiri, dan kami
akan membiarkan kau sendiri. Bagi Katolik melawan Lutheran berarti perang
dengan Jerman, dan bagi Lutheran melawan atau menganiaya Katolik berarti perang
dengan semua negara dimana Katolik mendominasi.
18.Akan tetapi penganiayaan tidak kemudian berhenti. Para
penganut Ana-Baptis yang dibenci (disebut Baptis kini), meskipun mengalami
semua penganiayaan sebelumnya dan fakta yang mengerikan bahwa lima puluh juta
orang telah mati sahid, masih ada dalam jumlah yang sangat banyak. Pada periode
inilah, pada salah satu jalan besar di Eropa sepanjang tiga puluh mil jauhnya,
tiang-tiang disiapkan setiap jarak beberapa kaki, ujung tiang diruncingkan dan
pada setiap ujung tiang ditaruh sebuah kepala martir Ana-Baptis yang berlumuran
darah. Imaginasi manusia sulit membayangkan sebuah pemandangan yang sangat
mengerikan! Namun demikian hal tersebut dilakukan menurut sejarah yang dapat
dipercaya oleh orang-orang yang menyebut diri mereka pengikut setia dari Yesus
Kristus yang lembut dan rendah hati.
19.Harap diingat bahwa Katolik tidak menganggap Kitab Suci sebagai satu-satunya
penuntun iman dan hidup. Pernyataan yang jelas tepat, tetapi ada dua hal
lainnya yang sama ”Writings of the Fathers” dan dekrit dari Gereja (Gereja
Katolik) atau deklarasi atas Kemutlakan Paus.
Karenanya tidak ada pembahasan yang memuaskan antara Katolik dan Prostestan
atau antara Katolik dengan Baptis, karena mungkin tidak ada sebuah dasar
kesepakatan akhir. Kitab suci sendiri tidak bisa menyelesaikan apapun, sejauh
pemikiran Katolik.
20.Ambil sebuah contoh dari pertanyaan tentang ”Baptisan” dan kewenangan akhir
untuk bertindak dan cara. Mereka menyatakan bahwa Kitab Suci tidak dapat
disangsikan mengajarkan Baptisan dan caranya hanya dengan baptisan selam.
Tetapi mereka menyatakan pada saat yang sama bahwa Gereja mereka yang tidak
pernah menyimpang mempunyai hak sepenuhnya untuk merubah cara dari selam ke
percik, tidak ada yang berhak atau berwenang kecuali kekuasaan kemutlakan Paus.
21.Kalian tentu saja akan memperhatikan dan mungkin terkejut, bahwa Saya
mengutip sedikit sekali pada pembahasan ini. Saya sungguh-sungguh berusaha
melakukan hal yang sulit, memberikan kepada orang-orang substansi pokok dari
dua ribu tahun sejarah keagamaan dalam waktu enam jam.
22.Sangat baik untuk memperhatikan fakta-fakta yang berkaitan dengan Kitab Suci
sepanjang abad-abad yang mengerikan ini. Ingat pada saat itu Kitab Suci belum
dicetak dan tidak ada kertas apapun yang bisa digunakan bahkan jika pada saat
itu mesin cetak telah ditemukan. Ataupun kertas untuk menulis. Perkamen,
terbuat dari kulit kambing atau domba atau papirus (sejenis bubuk kayu), inilah
benda-benda yang digunakan untuk ditulisi. Jadi sebuah kitab sebesar Kitab Suci
yang sangat besar yang mungkin lebih besar daripada yang bisa dibawa oleh satu
orang, semuanya ditulis dengan tangan dan mengunakan semacam jarum, bukan pena
seperti yang sekarang kita gunakan.
Tidak pernah ada lebih dari tiga puluh Kitab Suci diselruh dunia. Banyak bagian
atau kitab-kitab dari Kitab Suci seperti Matius, Markus, Lukas, Yohanes, atau
Kisah Para Rasul atau beberapa dari salah satu Surat atau Wahyu atau beberapa
dari kitab Perjanjian Lama. Salah satu dari keajaiban luar biasa dalam seluruh
sejarah dunia-menurut pemikiran Saya-adalah kedekatan dengan apa yang telah
diajarkan umat Tuhan dan dipercayai bersama pada pokok penting dari
Kekristenan. Tentu saja Tuhan adalah satu-satunya solusi. Kini sebuah fakta
yang paling mengagumkan bahwa setiap kita semua bisa memiliki semua kitab dari
Kitab Suci dan dalam bahasa kita sendiri.
23.Baik juga bagi kita semua untuk melakukan pemikiran yang mendalam dan khusus
pada fakta penting tentang Kitab Suci. Hal tersebut telah disebutkan secara
singkat pada pembahasan sebelum ini, namun karena sangat penting maka cukup
bijaksana jika menyinggung lagi hal tersebut. Tindakan yang diambil oleh
Katolik pada Sidang Toulouse, diadakan pada tahun 1229 M, ketika mereka
memutuskan untuk tidak memberikan Kitab Suci, Firman Tuhan kepada mayoritas
pengikut mereka sendiri-”Jemaat” . Saya hanya menyatakan disini apa yang mereka
nyatakan dalam Sidang mereka yang besar. Tetapi belakangan seorang Katolik
secara pribadi mengatakan kepada Saya, ” Tujuan kami dalam hal itu adalah untuk
mencegah penafsiran pribadi mereka atas Firman Tuhan.” Bukankah hal yang luar
biasa bahwa Tuhan harus menulis sebuah buku untuk manusia dan kemudian tidak
menghendaki manusia membacanya.
Padahal menurut Kitab Suci manusia diperhadapkan pada
hari penghakiman atas pengajaran Kitab Suci. Tidak mengherankan pernyataan di
Kitab Suci ”Kamu menyelidiki Kitab-kitab suci, sebab kamu menyangka bahwa
olehNya kamu mempunyai hidup kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu
memberi kesaksian tentang Aku.” Tanggung jawab menakutkan yang diasumsikan oleh
Katolik!
PEMBAHASAN KEEMPAT ABAD KETUJUH BELAS,
DELAPAN BELAS, SEMBILAN
BELAS
1. Pembahasan ini dimulai pada awal abad ketujuh belas
(tahun 1601 M). Kita telah melalui dengan sangat terburu-buru terhadap sejarah
Kekristenan yang sangat penting, namun keadaan memaksanya demikian.
2. Tiga periode abad ini dimulai denan munculnya sebuah denominasi baru. Benar
untuk dinyatakan bahwa beberapa sejarahwan memberikan tahun permulaan dari
Gereja Kongregasional (pada awalnya disebut Independen) tahun 1602, sedangkan
Schaff-Herzogg, dalam Ensiklopedia mereka, menempatkan permulaannya jauh pada
abad keenam belas, membuatnya sejaman dengan Lutheran dan Presbiterian. Pada
gelombang reformasi yang besar banyak yang meninggalkan Gereja Katolik tidak
puas dengan reformasi yang dipimpin oleh Luther dan Calvin. Mereka juga
memutuskan untuk tidak mengakui peraturan pendeta dan ide pemerintah atas
gereja-gereja dan kembali kepada ide demokratis Perjanjian Baru seperti yang
telah dipegang selama lima belas abad sebelumnya oleh mereka yang menolak
Hirarki Constantine.
3. Perdebatan yang kuat dari organisasi ini terhadap perubahan khusus itu
menyebabkan penganiayaan dari Katolik, Lutheran, Presbiterian dan para pengikut
setia Gereja Inggris—semua gereja resmi. Namun demikian organisasi tersebut
mempertahankan banyak penyimpangan yang dilakukan oleh Katolik, sebagai contoh
baptisan bayi, pembasuhan kepala atau percikan untuk baptisan, dan kemudian
mengambil dan mempraktekkan ide gereja dan negara pada tingkat ekstrim. Dan,
setelah mengungsi ke Amerika, mereka sendiripun, menjadi penganiaya-penganiaya
yang kejam.
4. Nama ”Independent” atau kini disebut ”Kongregasionalis”, berasal dari model
kepemimpinan gereja mereka. Beberapa prinsip khusus dari Kongregasionalis
Inggris seperti yang dipaparkan dalam Ensiklopedia Schaff-Herzogg berikut ini :
A. Bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya Kepala Gereja dan Firman Tuhan
adalah satu-satunya Kitab Hukum.
B. Bahwa gereja-gereja yang kelihatan merupakan kumpulan nyata dari umat Tuhan
di seluruh dunia dengan tujuan religi semata-mata dan tidak untuk berbaur dengan
dunia.
C. Bahwa gereja-gereja yang terpisah ini memiliki kekuasaan penuh untuk memilih
sendiri pengurus-pengurus gereja dan menegakkan disiplin.
D. Bahwa dalam menghormati pengaturan internal setiap gereja tidak bergantung
pada gereja lainnya dan bebas dari kendali negara.
5. Betapa berbedanya prinsip-prinsip ini dari Katolik, atau bahkan Lutheran
atau Presbiterian atau Gereja Episcopal Inggris. Betapa menyerupai Baptis kini
dan masa lalu dan pengajaran asli Kristus dan para RasulNya.
6. Pada tahun 1611, Kitab Suci versi King James terbit. Sebelumnya Kitab Suci
tidak pernah diberikan secara luas kepada orang-orang. Sejak awal penyebaran
Firman Tuhan dimulailah penolakan terhadap kekuasaan kepausan dengan pesat dan
awal untuk setidaknya berabad-abad, ide atas ”kebebasan beragama”.
7. Pada tahun 1678 muncul ”Perdamaian Westphalia” Beberapa hal yang diakibatkan
dari pakta perdamaian adalah perjanjian antara tiga denominasi besar –Katolik,
Lutheran dan Presbiterian, untuk tidak lagi saling menganiaya. Penganiayaan
diantara tiga denominasi ini berarti perang terhadap pemerintah yang mendukung
mereka. Namun, semua penganut Kristen lain, khususnya para penganut Ana-Baptis,
terus menerima perlakuan kasar, penganiayaan yang sama dari
denominasi-denominasi tersebut.
8. Sepanjang keseluruhan abad ketujuh belas, penganiayaan atas para pengikut
Walden, Ana-Baptis,dan Baptis (di beberapa tempat ”Ana” tidak lagi digunakan)
terus berlangsung dengan berat; di Inggris oleh Gereja Inggris, seperti yang
bisa disaksikan oleh John Bunyan dan banyak lagi lainnya; di Jerman oleh
Lutheran; di Scotlandia oleh Gereja Scotlandia (Presbiterian); di Italia,
Perancis, dan di setiap tempat lain dimana kepausan berkuasa, oleh Katolik.
Kini tidak ada kedamaian dimana punbagi mereka yang tidak setuju dengan
gereja-gereja negara, atau salah satu dari gerja-gereja tersebut.
9. Sebuah fakta signifikan terbentuk dalam sejarah bahwa jauh pada abad keempat
mereka yang menolak masuk ke dalam Hirarki dan menerima baptisan atau mereka
yang dibaptis ketika bayi dan menolak untuk menerima pengajaran ”Pembaptisan
Kelahiran Baru” dan menuntut pembaptisan ulang bagi semua yang datang kepada
mereka dari Hirarki tersebut disebut Ana-Baptis. Apapun julukan yang kemudian
mereka sandang, mereka selalu dikaitkan sebagai Ana-Baptis. Mende”Baptis”, dan
berangsur-angsur julukan-julukan lainnya tidak digunakan. Jelaslah, jika Bunyan
hidup pada periode lebih awal para pengikutnya akan disebut para pengikut
”Bunyan” atau ”Ana-Baptis”. Mungkin mereka akan dijuluki dengan dua julukan
tersebut seperti yang lainnya sebelum Bunyan.
10. Nama ”Baptis” adalah sebuah julukan dan diberikan kepada mereka oleh
musuh-musuh mereka (kecuali nama tersebut bisa menjadi hak sepenuhnya
diasosiasikan dengan mereka seperti yang diberikan oleh Sang Juruselamat
sendiri ketika Dia menyebut ”Yohanes Pembaptis” ). Sampai kini, julukan
tersebut tidak pernah secara resmi digunakan oleh kelompok Bapris. Julukan
tersebuttelah menjadi bagian yang tak terpisahkan dan diterima dengan bangga
disandang. Pas sekali. Julukan itu menjadi nama khusus dari pelopor Kristus,
yang pertama mengajarkan ajaran yang kini dianut Baptis.
11. Saya mengutip sebuah pernyataan yang signifikan dar Ensiklopedia
Schaff-Herzogg, pada ”Sejarah Baptis di Eropa,” Vol. 1, hal. 210,”Para penganut
Baptis muncul pertama kali di Swiss sekitar tahun 1523 dimana mereka dianiaya
oleh Zwingle dan orang-orang Romawi. Mereka ditemukan di tahun-tahun
berikutnya, 1525-1530, dengan gereja-gereja yang besar dan sangat terorganisir,
di Jerman Selatan, Tyroll dan di Jerman Tengah. Di semua tempat ini
penganiayaan membuat hidup mereka sulit.”
(Catatan—semua ini sebelum berbirinya gereja-gereja Protestan—Lutheran,
Episcopal atau Presbiterian.)
Kami melanjutkan kutipan —
”Moravia menjanjikan sebuah rumah dengan kebebsan yang lebih besar dan banyak
pengikut Baptis berpindah kesitu hanya untuk menemukan harapan-harapan mereka
ditipu. Setelah tahun 1534mereka sangat banyak di Jerman Utara, Belanda,
Belgia,dan propinsi Walloon. Jumlah mereka meningkat bahkan selama kekuasaan
Alva, di negara-negara miskin, dan mengembangkan sebuah semangat misionaris
yang hebat. (Catatan—”Semangat Misionaris”. Dan beberapa orang mengatakan bahwa
”Hardshells” adalah Baptis primitif.)
Dari mana para penganut Baptis ini berasal? Mereka bukan keluar dari Katolik
selama Reformasi. Mereka mempunyai gereja-gereja besar sebelum Reformasi.
12. Sebagai hal yang patut untuk diperhatikan, perubahan-perubahan religius di
Inggris selama beberapa abad lalu:
Injil dibawa ke Inggris oleh para rasul dan tetap menjadi apostolik secara
keagamaan sampai kepada organisasi Kehirarkian pada awal abad keempat, dan
untuk lebih dari satu abad setelahnya. Injil lalu berada dibawah kekuasaan
Hirarki yang kemudian dengan pesat berkembang menjadi Gereja Katolik. Lalu
tetap menjadi Katolik-agama negara, sampai pemisahan pada tahun 1534-1535,
selama pemerintahan Henry VIII. Kemudian disebut Gereja Inggris. Delapan Belas
tahun kemudian 1553-1558, selama masa pemerintahan Ratu Mary (”Bloody Mary”)
Inggris kembali menjadi Katolik dan ini adalah masa lima tahun penuh dengan
darah. Lalu Elizabeth, adik tiri Mary, putri Anne Boleyn, naik tahta pada tahun
1558. Katolik kembali digulingkan dan Gereja Inggris kembali berkuasa.
Demikianlah hal-hal tersebut tetap selama beberapa abad, ketika Gereja
Presbiterian mulai berperngaruh untuk beberapa saat dan seakan-akan bisa
menjadi Gereja Negara Inggris seperti halnya yang terjadi di Scotlandia. Namun,
pada masa Oliver Cromwell, Gereja Inggris kembali memegang kendali dan tetap
menjadi Gereja resmi Inggris sejak saat itu.
13. Catatan tahapan masalah-masalah religi di Inggris dan
penganiayaan-penganiayaan yang keras dan pahit dari gereja-gereja resmi selama
lebih dari satu abad.
A. Undang-undang toleransi pertama terbit pada tahun 1688, seratus lima puluh
tahun setelah berdirinya Gereja Inggris. Undang-undang ini mengizinkan
penyembahan seluruh denominasi di Inggris kecuali dua denominasi—Katolik dan
Unitarian.
B. Undang-undang toleransi kedua terbit pada tahun 1778, delapah puluh sembilan
tahun kemudian. Undang-undang ini memasukkan Katolik, namun masih melarang
Unitarian.
C. Undang-undang toleransi ketiga terbit pada tahun 1813, tiga puluh lima tahun
kemudian. Undang-undang ini memasukkan Unitarian.
D. Pada tahun 1828-1829 muncul apa yang dikenal sebagai ”Test Act” yang
memberikan “dissenters” (para penganut agama yang tidak sejalan dengan Gereja
Inggris) mengakses fasilitas umum, bahkan parlemen.
E. Pada tahun 1836-37 dan 1844 terbit Undang-undang ”Registrasi” dan ”Pernikahan”.
Dua Undang-undang ini membuat baptisan dan pernikahan resmi dilakukan oleh
”dissenters”.
F. Rancangan Undang-undang perubahan terbit pada tahun 1854. Rancangan
Undang-undang ini memperbolehkan universitas Oxford dan Cambridge menolak calon
mahasiswa. Sampai saat ini tidak ada keturunan dari seorang ”dissenters” bisa
memasuki salah satu institusi pendidikan ini.
14. Demikianlah pergerakan kemajuan di Inggris terhadap ”Kebebasan Beragama”.
Sebenarnya, mungkin bisa dikatakan kebebasan beragama yang sesungguhnya tidak
pernah bisa ada di negara yang mempunyai gereja resmi. Yang terbaik hanya
sebatas toleransi, yang pastinya jauh dari kebebasan beragama sebenarnya.
Selama satu denominasi diantara yang lainnya di negara manapun didukung oleh
pemerintah secara ekslusif terhadap yang lainnya, tindakan pilih kasih ini
menghalangi kemungkinan kebebasan beragama dan persamaan yang mutlak.
15. Sangat dekat dengan awal abad kedelapan belas, lahir tiga anak laki-laki di
Inggris yang ditakdirkan memberikan dunia sebuah kesan yang mendalam. Mereka
adalah John dan Charles Wesley, dan George Whitfield.
John dan Charles Wesley lahir di Epworth (dan dari sini datang usulan nama bagi
liga Epworth), 28 Juni 1703 dan 29 Maret 1708. George Whitfield lahir di
Gloucester, 27 Desember 1714. Kisah hidup ketiga anak laki-laki ini tidak bisa
diceritakan disini tetapi mereka layak untuk disebutkan, lagi dan lagi. Ketiga
anak laki-laki ini menjadi bapak-bapak dan pendiri dari Metodis. Mereka sema
adalah jemaat Gereja Inggris dan sedang mempersiapkan diri untuk pelayanan,saat
itu tidak satupun dari mereka yang berpindah agama (yang pada masa itu, tidak
lazim dilakukan dikalangan kependetaan Inggris. Ingat, bagaimanapun pada saat
itu, orang tua cukup sering memutuskan profesi atau jurusan atau kehidupan yang
harus dijalani oleh anak laki-laki). Ketiga anak laki-kai ini pada akhirnya
berpindah agama.
16. Para laki-laki ini tampaknya tidak mempunyai hasrat menjadi pendiri dari
sebuah denominasi baru namun mereka berhasrat dan sungguh-sungguhberjuang bagi
sebuah kebangunan rohani dan reformasi spriritual dalam Gereja Inggris. Hal ini
mereka usakan baik di Inggris maupun Amerika. Pintu gereja mereka sendiripun
tertutup bagi mereka. Pelayanan-pelayanan mereka sering diadakan di alam terbuka
atau rumah pribadi atau pada kasus Whitfield, di rumah pertemuan dari
denominasi lain. Kefasihan Whitfield menarik perhatian kemana pun dia pergi.
17. Tahun pasti berdirinya Gereja Metodis sulit ditentukan. Tidak disangsikan
gerakan Metodis lebih tua daripada Gereja Metodis. Tiga laki-laki muda dijuluki
”Metodis” sebelum mereka meninggalkan perguruan tinggi. Organisasi mereka yang
pertama disebut ”Societies”. Konferensi tahunan pertama mereka di inggris
diadakan pada tahun 1744. Gereja Metodis Episcopal secara resmi berdiri di
Amerika,di kota Baltimore pada tahun 1784. Pertumbuhan gereja sangat luar
biasa, namun ketika gereja tersebut melepaskan diri dari Gereja Inggris, atau
Gereja Episcopal, gereja tersebut membawa sejumlah kesalahan dari gereja asal.
Sebagai contoh, seperti kepemimpinan Uskup atau pendeta. Pada titik ini didalam
tubuh gereja sendiri pun memiliki pertikaian internal dan antar bagian,
tampaknya hal-hal lain menyusul. Baprisan bayi dan baptisan percik, dan
lain-lain. Namun, ada satu hal besar yang gereja tersebut miliki, yang tidak
dibawa bersama yaitu semangat kerohanian yang murni.
18. 12 September 1788, Lahir di Antrim, Irlandia, seorang anak yang ditakdirkan
di tahun-tahun mendatang, mebuat kegemparan religi di beberapa tempat di dunia
dan menjadi pendiri sebuah denominasi baru. Anak itu adalah Alexander Campbell.
Ayahnya adalah seorang pelayan Presbiterian. Sang Ayah, Thomas Campbell datang
ke Amerika pada tahun 1807. Alexander, anaknya pada saat itu di perguruan
tinggi, datang kemudian. Karena perbedaan pandangan, mereka meninggalkan
Presbiterian dan mengorganisir sebuah badan independen yang mereka sebut
”Asosiasi Kristen”, dikenal sebagai ”The Brush Run Church”. Pada tahun 1811,
mereka mengadopsi baptisan selam dan berhasil membujuk seorang pendeta Baptis
untuk membaptis mereka tapi dengan pemahaman perbedaan bahwa mereka tidak
bergabung dengan Gereja Baptis. Ayah, Ibu dan Alexander dibaptis. Pada tahun
1813 gereja independen mereka bergabung dengan The Red Stone Baptist
Association. Sepuluh tahun kemudian, karena kontroversi, mereka meninggalkan
asosiasi tersebiut dan bergabung dengan yang lain. Boleh dikatakan bahwa mereka
tidak pernah menjadi penganut Baptis ataupun mempunyai catatan sejauh yang bisa
tunjukkan, yang pernah diakui demikian.
19. Tidak adil bagi sejarah Kekristenan dan khususnya terhapdap sejarah Baptis
dengan tidak mengatakan apapun dalam pembahasan ini tentang John Bunyan. Salah
satu dari pria terkenal dalam sejarah Inggris bahkan sejarah dunia. John
Bunyan, seorang pendeta Baptis—John Bunyan, dua belas tahun di penjara
Bedford—John Bunyan si pengarang dari buku terkenal dan tersebar secara luas di
seluruh dunia setelah Kitab Suci ”Pilgrim’s Progress” ketika dikurung dalam
penjara—John Bunyan, salah satu dari tokoh teladan dari kebencian penganiayaan
Kristen.
Dan kisah Mary Bunyan, adik John Bunyan yang buuta, harus asa di setiap
perpustakaan sekolah minggu. Selama bertahun-tahun tidak divetak ulang. Saya
pikir sekarang dicetak kembali. Saya menantang setiap pria atau wanita, anak
laki-laki atau perempuan untuk membacanya tanpa mengeluarkan air mata.
20. Hal lain yang harus dikatakan dalam pembahasan ini berkaitang dengan Wales
dan Welch Baptis. Salah satu kisah yang sangat menawan hati dalam sejarah
Kekristenan adalah kisah Welch Baptis. Para penganut Baptis di Amerika Serikat
berhutang kepada Welch Baptis lebih dari yang kebanyakan kita sadari. Beberapa
Gereja baptis sangat teroragnisir, telah berpindah dari Wales ke America
Serikat. (Orchard, hal. 21-23; Ford, pasal 2)
21. Kisah permulaan karya Kekristenan di Wales sangat mengagumkan dan dari
sejarah tampaknya merupakan kisah nyata. Sejarah itu bermula di Perjanjian Baru
(Kis 28:30-31, II Tim 4:21) Kisah Claudia dan Puden—kunjungan mereka ke
Roma—pertobatan mereka lewat khotbah Paulus dan membawa Injil ke Wales, tanah
air mereka, luar biasa menarik. Paulus berkhotbah di Roma awal tahun 63 M,
segera setelah itu Claudia dan Puden dan lainnya, dianatara mereka dua pendeta,
membawa Injil yang sama ke Inggris dan khususnya wales. Betapa besar Welch
Baptis bantuan bagi para penganut Baptis di Amerika tidak bisa diperkirakan.
PEMBAHASAN KELIMA - AGAMA DI AMERIKA SERIKAT
1. Melalui orang Spanyol dan ras Latin lainnya, Katolik
sebagai penganut agama menjadi perwakilan pertama agama kristen di Amerika
Selatan dan Tengah. Namun di Amerika utara kecuali Mexico, Katolik tidak pernah
menjadi cukup kuat bahkan selama masa kolonial untuk membuat pandangan agama
mereka disahkan oleh hukum.
2. Di mulai dengan masa kolonik, pada awal abad ketujuh belas, perkampungan
pertama didirikan di Virginia, dan beberapa waktu kemudian di aderah tersebut
yang kini dikenal sebagai negara bagian New England. Religius, atau lebih patut
dikatakan –penganiayaan-penganiayaan yang tidak beragama, di Ingrris, dan di
benua Eropa, setidaknya, diantara sebab-sebab utama yang membawa kepada
perkampungan pertama dari perkampungan Amerika Serikat yang pertama. Pada
beberapa kelompok imigran yang pertama kali datang, tidak termasuk kelompok
Jamestown (1607) dan kelompok-kelompok yang dikenal sebagai ”Pilgrims” (1620),
ada dua kelompok, salah satunya disebut ”Puritan”—inilah ”Kongregasionalis”.
Gubernur Endicott mengawasi perkampungan mereka. Kelompok lainnya adalah
Presbiterian. Diantara dua kelompok ini ada sejumlah orang-orang Kristen dengan
kepercayaan mereka yang berbeda, juga mencari kelegaan dari penganiayaan.
3. Para pengungsi Kongregasionalis dan Presbiterian ini
mendirikan perkampungan yang berbeda dan segera dalam daerah mereka
masing-masing ditetapkan oleh hukum kepercayaan mereka yang aneh. Dengan kata
lain, paham ”Kongregasionalis” dan ”Presbiterian” membuat kepercayaan resmi
perkampungan mereka. Hal ini secara mutlak mengeyampingkan semua kepercayaan
lainnya. Mereka sendiri melarikan diri dari negara ibu, dengan tanda-tanda
darah penganiayaan masih berada pada mereka dan mencari sebuah rumah kebebasan
dan kemerdekaan bagi mereka sendiri, segera setelah ditetapkannya perkampungan
mereka, di daerah yang baru dan mempunyai kekuasaan, mereka menolak kebebasan
beragama bagi yang lain, dan menjalankan metode-metode penganiayaan kejam yang
sama. Khususnya perlakuan mereka terhadap para penganut Baptis.
4. Perkampungan-perkampungan daerah Selatan di Virginia, Carolina Utara dan
Selatan kebanyakan didiami oleh para pengikut Gereja Inggris. Kepercayaan aneh
Gereja dijadikan agama resmi oleh perkampungan-perkampungan ini. Demikianlah di
daerah yang baru Amerika, dimana banyak Kongresionalis, Presbiterian dan
Episcopal lainnya telah datang mencari hak istimewa menyembah Tuhan sesuai
dengan hati nurani mereka, kemudian segera muncul tiga gereja resmi. Tidak ada
kebebasan beragama bagi siapapun kecuali bagi mereka yang memegang kekuasaan
kepemerintahan. Anak-anak Roma mengikuti jejak darah kaki ibu mereka. Reformasi
mereka pun belum sempurna.
5. Para penganut Baptis yang terpencar datang bersama para imigran ke Amerika
(beberapa masih dijuluki Ana-Baptis). Mungkin mereka berada disetiap kapal
Amerika. Mereka datang dalam kelompok-kelompok kecil, tidak pernah dalam kelompok-kelompok
besar. Mereka tidak akan diijinkan datang dengan cara demikian. Namun mereka
terus berdatangan. Sebelum perkampungan-perkampungan didirikan seluruhnnya,
para penganut Baptis jumlahnya sangat banyak dan hampir disemua daerah. Segera
mereka merasakan tekanan dari tiga gereja Negara. Mulai dari
penghinaan-penghinaan atas ”pengkabaran Injil” dan ”menolak membaptis anak-anak
mereka”,”menentang baptisan bayi”, dan lainnya seperti ketaatan iman mereka,
mereka ditangkap, dipenjarakan, didenda, dicambuk, dibuang dan tanah mereka
diambil alih, dan lain-lain. Semua di sini di Amerika. Dari banyak sumber, Saya
memberikan sedikit ilustrasi.
6. Sebelum perkampungan Massachusetts Bay berumur dua puluh tahun, dengan
Kongregasional sebagai agama Negara, mereka mengesahkan undang-undang terhadap
para penganut Baptis dan lainnya. Yang berikut adalah sebuah contoh dari
undang-undang tersebut:
”Telah ditetapkan dan disetujui, bahwa jika seseorang atau orang-orang dalam
wilayah hukum ini secara terbuka mengutuk atau menentang pembaptisan bayi atau
secara diam-diam mempengaruhi orang lain dari menerima atau menggunakan dari
padanya atau secara sengaja meningggalkan kongregasi atas ordonansi
kepengurusan.... setelah melewati periode waktu dan cara penghukuman tertentu—setiap
orang atau orang-orang tersebut harus dibuang.” Undang-undang ini dibuat khusus
bagi para penganut Baptis.
7. Oleh kekuasaan di perkampungan ini, Roger Williams dan lainnya dibuang.
Pembuangan di Amerika pada masa itu adalah sesuatu hal yang sangat serius.
Artinya pergi dan hidup diantara orang-orang Indian. Dalam hal ini William
diterima dengan baik dan untuk beberapa waktu lamanya hidup diantara
orang-orang Indian, dan dikemudian hari terbukti menjadi berkat yang besar bagi
perkampungan yang telah membuangnya. Dia menyelamatkan perkampungan tersebut
dari mkehancuran oleh suku Indian yang sama, melalui permohonannya yang tulus
bagi kepentingan perkampungan. Dengan begitu dia membalas kejahatan dengan
kebaikan.
8. Roger Williams, kemudian, bersama dengan yang lain, beberapa dari mereka
yang setidaknya juga dibuang oleh perkampungan tersebut, diantaranya adalah
John Clarke, seorang pendeta Baptis, memutuskan untuk mengatur perkampungan
mereka sendiri. Walaupun mereka belum mempunyai kekuasaan resmi dari Inggris
untuk melakukan sedemikian. Tapi mereka berpikir langkah ini lebih bijaksana
dibawah keadaan yang sedemikian daripada berusaha untuk hidup dalam
perkampungan yang telah ada dengan pembatasan-pembatasan terhadap mereka.
Sehingga di daerah yang kecil yang belum diakui oleh perkampungan manapun yang
telah ada mereka meneruskan untuk mendirikan bagi mereka sendiri daerah
tersebut yang kini dikenal sebagai Rhode Island. Hal itu terjadi pada tahun
1638, sepuluh tahun setelah perkampungan Massachusetts Bay., namun kira-kira
dua puluh lima tahun kemudian (1663) sebelum mereka akhirnya memperoleh piagam
resmi.
9. Pada tahun 1651 (?) Roger Williams dan John Clarke diutus oleh perkampungan
ke Inggris untuk memperoleh, jika memungkinkan izin resmi untuk mengesahkan
perkampungan mereka. Ketika mereka tiba di Inggris, Oliver Cromwell yang
bertanggung jawab atas kepemerintahan, dan untuk beberapa alasan dia menolak
permohonan mereka. Roger Williams kembali ke Amerika. John Clarke tetap berada
di Inggris untuk melanjutkan pengajuan permohonannya. Tahun demi tahun berlalu.
Clarke terus bertahan. Akhirnya Cromwell kehilangan posisinya dan Charles II
menduduki tahta Inggris. Walaupun Charles dalam sejarah dianggap sebagai salah
satu penganiaya keji orang-orang Kristen, dia akhirnya, pada tahun 1663,
mengabulkan piagam itu. Jadi Clarke, setelah dua belas tahun lamanya kembali
dengan piagam tersebut. Jadi pada tahun 1663, perkampungan Rhode Island menjadi
institusi sesungguhnya dan para penganut Baptis bisa menulis konstitusi mereka
sendiri.
10.Konstitusi tersebut ditulis. Konstitusi tersebut menarik perhatian seluruh
dunia. Dalam Konstitusi itulah dinyatakan untuk pertama kalinya di dunia
”Kebebasan Beragama”. Perjuangan untuk kepastian kebebasan beragama bahkan di
Amerika sendiri merupakan sebuah sejarah besar. Untuk waktu yang lama tampaknya
para pengikut Baptis berjuang sendiri, namun mereka tidak memperjuangkannya
hanya bagi kelompok mereka saja tetapi juga untuk semua orang dari setiap
kepercayaan. Rhode Island, perkampungan Baptis pertama, didirikan oleh kelompok
kecil para penganut Baptis setelah dua belas tahun pengajuan permohonan
perizinan adalah daerah pertama di muka bumi dimana kebebasan beragama dibuat
melalui undang-undang agraria. Perkampungan tersebut dibuat pada tahun 1638,
perkampungan ditetapkan secara resmi pada tahun 1663.
11. Di perkampungan ini dua gereja Baptis diorganisir bahkan sebelum pendirian
resmi perkampungan tersebut. Untuk tahun pasti, dari setidaknya salah satu dari
gereja tersebut, bahkan para penganut Baptis, menurut sejarah, saling
berselisih. Semua tampak menyetujui tahun dari gereja di Providence, oleh Roger
William, pada tahun 1639. Untuk tahun dari gereja di Newport oleh John Clarke,
semua kesaksian lebih lanjut tampak menunjukkan tahun 1638. Semua petunjuk
terdahulu sepertinya memberikan penahunan setelahnya, beberapa tahun kemudian.
Gereja yang dipimpin oleh Roger Williams di Providence sepertinya berjalan
hanya beberapa bulan. Sedangkan gereja yang dipimpin oleh John Clarke di
Newport, masih melangsungkan kegiatannya. Opini Saya pribadi untuk tahun gereja
Newport, berdasarkan semua data yang tersedia, tahun yang benar adalah tahun
1638. Secara pribadi, Saya yakin ini adalah tahun yang benar.
12. Mengenai penganiayaan di beberapa perkampungan orang Amerika, kami
memberikan beberapa contoh. Seperti tercatat bahwa pada suatu kejadian salah
satu jemaat John Clarke jatuh sakit. Keluarga tersebut tinggal dekat batas
perkampungan Massachusets Bay dan berada di dalam perkampungan tersebut. John
Clarke sendiri dan seorang pendeta tamu bernama Crandall dan seorang jemaat
bernama Obediah Holmes—ketiganya pergi mengunjungi keluarag yang sakit
tersebut. Ketika mereka sedang mengadakan kebaktian doa bagi keluarga yang
sakit itu, beberapa petugas atau pengurus-pengurus dari perkampungan itu datang
dan menahan mereka dan kemudian membawa mereka ke pengadilan untuk diadili.
Juga dinyatakan, agar mendapatkan tuduhan yang lebih meyakinkan terhadap
mereka, mereka dibawa ke pertemuan agama dari gereja mereka (Kongregasionalis),
tangan mereka diikat (demikian yang dinyatakan).
Tuduhan terhadap mereka adalah ”karena tidak melepaskan topi pada saat ibadah.”
Mereka semua diadili dan dihukum. Gunernur Endicott hadir pada saat itu. Dalam
kemarahan dia berkata kepada Clarke, ketika sidang sedang berlangsung, ”Kau
telah menentang baptisan bayi”(bukan hal itu yang dituduhkan terhadap mereka).
”Kau pantas mati. Aku tidak mau sampah itu dibawa ke dalam wilayah hukumku.”
Hukuman bagi mereka semua adalan denda, atau dicambuk. Denda Crandall (seorang
tamu) sebesar lima pounds ($25.00), denda Clarke (pendeta) sebesar dua puluh
pounds ($100.00). Denda Holmes (catatan mengatakan dulunya dia seorang
kongregasionalis dan kemudian bergabung dengan Baptis) jadi dendanya sebesar
tiga puluh pounds ($150.00). Denda Clarke dan Crandall dibayar oleh teman-teman
mereka. Holmes menolak dendanya dibayarkan, karena dia tidak melakukan
kesalahan, sehingga dia dicambuk. Catatan menyatakan bahwa dia ”ditelanjangi
sampai ke pinggang” dan dicambuk (dengan sejenis cambuk khusus) sampai darah
membasahi sekujur tubuh dan kakinya sehingga sepatunya kebanjiran darah.
Catatan juga melanjutkan bahwa tubuhnya sedemikian terluka dan terkoyak
sehingga untuk dua minggu lamanya dia tidak bisa tidur berbaring. Tidurnya
harus menyamping disanggah oleh tangannya atau siku dan lutut. Tentang
pencambukan dan hal-hal lain yang berhubungan dengan itu Saya membaca semua
catatan, bahkan pernyataan Holmes!. Sesuatu yang tidak bisa lebih brutal lagi,di
sini di Amerika!
13. Painter, seorang pria lain, ”menolak membaptis anaknya,” dan memberikan
opininya ”bahwa baptisan bayi adalah sebuah ordonansi antikris.” Karena
pelanggaran-pelanggaran ini dia diikat dan dicambuk. Gubernur Withrop
memberitahukan kami bahwa Painter dicambuk ”karena mencela peraturan Tuhan.”
14. Di perkampungan dimana paham Presbiterian adalah agama resmi, orang-orang
yang tidak sejalan (Baptis dan lainnya) tampaknya tidak lebih baik daripada di
perkampungan Massachusets Bay dimana paham Kongregasionalis adalan agama resmi.
Dalam perkampungan ini ada kelompok Baptis. Dalam seluruh perkampungan hanya
ada lima keluarga. Para penganut Baptis menjunjung tinggi hukum dimana mereka
berada, menurut catatan, mereka tunduk hukum. Peristiwa ini terjadi:
Diputuskan oleh penguasa-penguasa perkampungan untuk mendirikan sebuah rumah
pertemuan Presbiterian di dalam perkampungan Baptis itu. Satu-satunya cara
sepertinya hanya melalui pajak. Para pengikut Baptis menghargai kewenangan
Presbiterian untuk memungut pajak tambahan yang baru ini, namun mereka
mengajukan permohonan ini terhadap pajak pada saat ini –”Kamu baru saja memulai
perkampungan kami. Pondok-pondok kecil kami baru saja dibangun dan kebun kecil
dan tanah baru saja dibuka. Ladang-ladang kami belum dibuka. Kami baru saja
membayar pajak yang tinggi untuk membangun sebuah benteng sebagai perlindungan
terhadap orang-orang Indian. Kami tidak mungkin dapat membayar pajak lainnya
sekarang.” Hanya hal ini isi pokok dari permohonan merek. Pajak dipungut. Pada
waktu itu tidak mungkin bisa dbayar. Sebuah pelelangan diadakan. Terjadilah
penjualan. Pondok-pondok mereka, kebun dan tanah bahkan makam mereka
dijual—bukan ladang-ladang mereka yang belum dibuka. Kepemilikan dengan nilai
tiga ratus enam puluh tiga pounds dan lima shilling dijual seharga tiga puluh
lima pounds dan sepuluh shilling. Beberapa diantaranya, setidaknya diberitakan
telah dibeli oleh pendeta yang akan berkhotbah di sana. Perkampungan tersebut
kabarnya ditinggalkan begitu saja. Sebuah buku besar bisa dipenuhi dengan hukum
yang menindas. Undang-undang pajak yang sangat memberatkan, khususnya ditujukan
terhadap para penganut Baptis, tetapi pembahasan-pembahasan ini tidak bisa
memberikan secara detail hal-hal tersebut.
15. Di perkampungan-perkampungan daerah Selatan, seluruh daerah daeran Carolina
dan khususnya Virginia dimana Gereja Inggris memegang kekuasaan, penganiayaan
terhadap para penganut Baptis sangat berat dan berkelanjutan. Sering kali
pendeta-pendeta mereka didenda dan dipenjarakan. Dari awal periode kolonial
sampai perang Revolusi, lebih dari seratus tahun, penganiayaan-penganiayaan
terhadap para penganut Baptis ini berlangsung terus.
16. Kami memberikan beberapa contoh dari penderitaan para penganut Baptis di
Virginia yang kelihatan aneh karena kini Virginia adalah daerah setelah Rhode
Island yang mengadopsi kebebasan beragama. Namun hal itu lebih dari satu abad
lalu. Tetapi penderitaan-penderitaan—sebanyak tiga puluh orang pendeta pada
waktu yang berbeda, dipenjarakan dengan satu tuduhan terhadap mereka ”karena
mengabarkan Injil Anak Allah.” James Ireland adalah sebuah kasus pada point
ini. Dia dipenjarakan. Setelah hukuman penjara, musuh-musuhnya mencoba untuk
meledakkannya dengan mengunakan bubuk mesiu. Hal itu gagal, lalu mereka mencoba
untuk membunuhnya dengan membuatnya sesak nafas, pada lubang angin selnya
dibakar gas belerang. Ini pun gagal, mereka mencoba mengatur dengan seorang
dokter untuk meracuninya. Semua ini gagal. Dia tetap berkhotbah kepada
jemaat-jemaatnya melalaui lubang selnya. Kemudian sebuah tembok dibangun
disekeliling selnya sehingga orang-orang tidak bisa melihat ke dalam ataupun
dia melihat keluar. Bahkan kesulitan tersebut pun diatasi. Para jemaat
berkumpul, sebuah saputangan diikatkan ke sebuah tongkat panjang dan tongkat
tersebut ditancapkan diatas tembok sehingga Ireland bisa melihat ketika para
jemaat siap. Khotbah berlanjut.
17. Tiga pendeta Baptis ( Lewis, Joseph Craig dan Aaron Bledsoe) kemudian di
tahan dengan tuduhan yang sama. Salah satu dari mereka setidaknya adalah
saudara dari R.E.B. Baylor, dan mungkin salah satu pendeta Baptis Texas.
Pendeta-pendeta ini kemudian dihadapkan ke pengadilan. Patrick Henry, mendengar
hal tersebut dan walaupun berada jauh dan seorang jemaat Gereja Inggris, menunggang
kuda ke persidangan dan secara sukarela menjadi pembela mereka. Pembelaannya
sangat luar biasa. Saya tidak bisa menggambarkan hal tersebut disini. Dia
memenangkan kasus tersebut. Para pendeta itu dibebaskan.
18. Di tempat lain selain Rhode Island, kebebasan beragama datang secara
perlahan. Sebagai contoh: di Virginia sebuah undang-undang disahkan mengijinkan
satu, hanya satu, pendeta Baptis untuk satu wilayah. Dia diijinkan berkhotbah
hanya sekali dalam dua bulan. Setelahnya undang-undang ini diperbaharui,
mengijinkan pendeta berkhotbah sekali sebulan. Namun itupun hanya di satu
tempat tertentu di wilayah tersebut dan hanya satu khotbah pada hari itu, tidak
boleh berkhotbah pada waktu malam hari. Undang-undang disahkan tidak hanya di
Virginia tetapi juga di perkampungan-perkampungan lain yang melarang segala
pekerjaan misi. Inilah kenapa Judson adalah misionaris asing pertama—dilarang
hukum. Perlu waktu yang lama dan banyak perjuangan di Virginia house of
Burgesses, untuk memperbaharui undang-undang ini.
19. Jelaslah, salah satu halangan terbesar bagi kebebasan beragama di Amerika,
dan mungkin di seluruh dunia mengenai hal tersebut adalah keyakinan yang tumbuh
dalam masyarakat selama abad-abad sebelumnya bahwa agama tidak mungkin bisa
hidup tanpa dukungan pemerintah. Bahwa tidak ada denominasi yang bisa makmur
semata-mata hanya mengandalkan persembahan kasih dari jemaatnya. Dan ini adalah
orgumen yang sulit diselesaikan ketika perjuangan bergolak bagi pencabutan
gereja resmi atas Gereja Inggris di Virginia dan juga kemudian Kongres ketika
pertanyaan atas kebebasan beragama dirundingkan disana. Untuk waktu yang lama
para penganut Baptis berjuang sendiri.
20. Rhode Island memulai perkampungannya pada tahun 1638, namun belum
sepenuhnya resmi sampai tahun 1663. Di situlah daerah pertama dimana kebebasan
beragama diakui. Daerah kedua adalah Virginia pada tahun 1786, Kongres
mengumumkan amandemen pertama atas Konstitusi dalam kelompok besar 15 Desember
1791, yang memberikan kebebasan beragam bagi semua warga negara. Baptis dipuji
menjadi pemimpin dalam membawa berkat ini bagi negara.
21. Kita pergi untuk memberikan satu insiden awal parlemen. Pertanyaan apakan
Amerika Serikat harus memiliki sebuah atau beberapa gereja resmi atau kebebasan
beragama, sedang dirundingkan. Beberapa rancangan undang-undang telah diajukan.
Ada yang merekomendasikan Gereja Inggris sebagai gereja resmi; yang lain Gereja
Kongregasionalis; dan masih yang lain Presbiterian. Para penganut Baptis,
banyak dari mereka walau mungkin tidak seorang pun anggota konggres
sungguh-sungguh berjuang untuk kepastian kebebasan beragama. James Madison (
setelahnya Presiden) sepertinya adalah pendukung utama mereka. Patrick Henry
bangkit dan menawarkan pengganti rancangan undang-undang untuk mereka semua,
”Keempat gereja tersebut (atau denominasi) alih-alih salah satu yang
ditetapkan”—Gereja Inggris atau Episcopal, Kongregasionalis, Presbiterian dan
Baptis.
Akhirnya ketika yang lain melihat bahwa tidak satu pun bisa menjadi
satu-satunya gereja resmi, setiap mereka setuju untuk menerima kompromi Henry.
(Rancangan undang-undang yang disetujui bersama menyatakan bahwa setiap orang
yang membayar pajak mempunyai hak untuk menentukan ke denominasi mana uangnya
harus pergi.) Para penganut Baptis terus berjuang melawan itu semua; bahwa
penggabungan apapun dari Gereja dan Negara adalah bertentangan dengan
prinsip-prinsip fundamental mereka, bahwa mereka tidak bisa menerimanya bahkan
jika melalui pemungutan suara. Henry memohon kepada mereka, mengatakan dia mencoba
untuk membantu mereka, bahwa mereka tidak bisa hidup tanpa hal tersebut namun
para penganut Baptis tetap memprotes. Pemungutan suara diadakan—hasilnya hampir
suara bulat. Tetapi penghitungan suara harus diadakan sebanyak tiga kali.
Baptis dipimpin oleh Madison dan mungkin lainnya terus berjuang. Pemungutan
suara yang kedua tiba, hasilnya juga hampir suara bulat, tersapu oleh kefasihan
orasi Henry yang mengagumkan. Kini Tuhan mengintervensi. Henry menjadi Gubernur
Virginia dan meninggalkan Kongres. Ketika pemungutan suara yang ketiga tiba,
tidak adanya kefasihan Henry, pemungutan suara tersebut kalah.
Demikian Baptis hampir menjadi sebuah denominasi yang disahkan melampaui
kesungguhan protes mereka sendiri. Ini bukan hanya kesempatan yang pernah dimiliki
oleh para penganut Baptis menjadi sah oleh hukum, tapi mungkin yang terdekat
yang pernah mereka datangi.
22. Tidak lama setelah ini, Gereja Inggris dicabuut sebagai gereja resmi di
Amerika. Tidak ada denominasi keagamaan yang didukung oleh pemerintah pusat
(beberapa Negara bagian yang terpisah masih memiliki gereja resmi), Gereja dan
negara, sejauh pemikiran Amerika Serikat, seluruhnya benar-benar terpisah. Dua
hal ini, Gereja dan negara, di daerah lain, setidaknya selama seribu lima ratus
tahun (sejak 313) telah hidup dalam ikatan pernikahan yang tidak kudus.
Kebebasan beragama, setidaknya di sini di Amerika Serikat, bangkit kembali dan
kini berangsur-angsur namun dibanyak tempat secara perlahan-lahan, menyebar ke
seluruh dunia.
23. Tapi bahkan di Amerika Serikat, ide Gereja dan Negara kuat bertahan. Hal
tersebut tetap hidup di beberapa Negara bagian yang terpisah, lama setelah
Kebebasan Beragama dicantumkan pada Konstitusi Amerika Serikat. Massachusets,
dimana ide Gereja dan Negara pertama kali menemukan tempat kekuasaannya di
Amerika, telah, seperti yang sudah dinyatakan, akhirnya melepaskan hal
tersebut. Ide itu telah hidup di sana lebih dari dua setengah abad. Utah adalah
daerah terakhir yang meninggalkan cela wajah bangsa pertama dan besar dimuka
bumi, untuk mengadopsi dan menghargai kebebasan beragama. Ingat, tidak akan ada
kepastian kebebasan beragama yang sesungguhnya disetiap bangsa dimana
pemerintah memberikan dukungannya kepada salah satu denominasi agama yang
khusus.
24. Beberapa pertanyaan serius sering kali ditanyakan berkaitan dengan para
penganut Baptis: Akankah mereka, sebagai sebuah denominasi, menerima dari
bangsa apapun atau negara sebuah usulan ”penetapan” jika bangsa atau negara
tersebut memberikan mereka usulan tersebut? Dan, akankah mereka, jikalau
menerima usulan tersebut, menjadi penganiaya-penganiaya seperti Katolik atau
Episcopal atau Lutheran atau Presbiterian atau Kongregasionalis? Mungkin
sedikit pertimbangan dari pertanyaan-pertanyaan tersebut kini tidak akan salah.
Apakah Baptis, faktanya pernah memiliki sebuah kesempatan seperti itu? Tidakkah
hal tersebut tercatat dalam sejarah, di satu kejadian, Raja Negeri Belanda (
pada masa itu mencakup Norwegia dan Swedia, Belgia, Belanda dan Denmark)
mempunyai pertimbangan serius tentang memiliki sebuah agama resmi. Kerajaan
Belanda pada masa itu dikelilingi oleh hampir bangsa-bangsa atau
pemerintah-pemerintah dengan agama resmi—agama yang didukung oleh pemerintah
sipil.
Dikatakan bahwa Raja Belanda membentuk sebuah komite untuk memeriksa
pernyataan-pernyataan dari seluruh gereja atau denominasi yang ada untuk
mengetahui yang memiliki pernyataan terbaik sebagai Gereja Perjanjian Baru.
Komite melaporkan bahwa Baptis adalah perwakilan terbaik dari pengajaran
Perjanjian Baru. Lalu Raja menawarkan untuk menjadikan Baptis ”gereja resmi”
atau denominasi dari kerajaannya. Baptis berterima kasih namun menolak,
mengatakan bahwa hal tersebut bertentangan dengan keyakinan dan prinsip-prinsip
fundamental Baptis.
Namun bukan ini saja satu-satunya kesempatan yang pernah mereka miliki
menjadikan denominasi mereka sebagai agama resmi suatu bangsa. Baptis pastinya
memiliki kesempatan itu ketika perkampungan Rhode Island didirikan. Dan untuk
menganiaya yang lain, hal itu akan sangat mustahil jika mereka tetap menjadi
penganut baptis. Mereka adalah penyokong asli atas ”Kebebasan Beragama”. Hal
itu sungguh salah satu dari pasal fundamental atas iman mereka. Para penganut
Baptis percaya akan kemutlakan pemisahan atas gereja dan negara.
25. Begitu kuatnya keyakinan Baptis atas pertanyaan penggabungan Gereja dan
Negara sehingga mereka selalu menolak semua tawaran bantuan dari negara. Kami
disini memberikan dua contoh. Satu di Texas dan satu lagi di Mexico.
Bertahun-tahun lalu ketika Universitas Baylor masih berusia muda, Pemerintah
Texas menawarkan untuk membantu universitas tersebut. Namun ditolak walaupun
universitas sangat membutuhkannya. Pada saat yang sama Texas Metodis memiliki
sebuah sekolah baru. Texas Metodis menerima bantuan Negara, sekolah tersebut
akhirnya jatuh ke tangan pemerintah.
Kejadian di Mexico berlangsung seperti ini: W.D. Powell adalah seorang
misionaris kami untuk Mexico. Dia membuat kesan yang sangat mendalam tentang
Baptis bagi Gubernur Madero, Negara bagian Coahuila lewat pekerjaan misinya.
Madero menawarkan sebuah hadiah luar biasa dari Negara , jika Baptis akan
mendirikan sebuah sekolah yang bermutu di Negara bagian Coahuila, Mexico.
Perkara tersebut diserahkan oleh Powell ke Dewan Luar Negeri. Hadiah ditolak
karena berasal dari Negara. Kemudian Madero memberikan sejumlah besar uang
pribadi. Hadiah itu diterima dan Institut Madero dibangun dan didirikan.
BEBERAPA
KATA KATA TERAKHIR
1. Sepanjang setiap periode ”Zaman Kegelapan” ada banyak orang Kristen dan
banyak yang terpisah, gereja-gereja independen, beberapa diantara mereka
kembali kepada zaman Rasul-rasul yang tidak pernah dalam hal apapun berhubungan
dengan Gereja Katolik. Mereka selalu menolak keseluruhan dan tidak mengakui
Katolik dan pengajaran-pengajaran Katolik. Ini adalah sebuah fakta yang jelas
yang dibuktikan oleh sejarah yang dapat dipercaya.
2. Orang-orang Kristen ini adalah objek terus menerus dari penganiayaan yang
kejam dan tidak berbelas kasihan. Sejarah menunjukkan bahwa sepanjang periode
”Zaman Kegelapan” sekitar dua belas abad, dimulai dengan tahun 426 M, ada
sekitar lima puluh juta orang Kristen mati sahid.Beribu-ribu banyaknya yang
lain, baik sebelum maupun sesudah ”Zaman Kegelapan” mati dibawah tangan
penganiayaan yang sama kejamnya.
3. Orang-orang Kristen ini, selama hari-hari kegelapan dari berabad-abad lalu,
dijuluki dengan banyak julukan yang berbeda, semua diberikan kepda mereka oleh
musuh-musuh mereka. Julukan-julukan tersebut kadang kala diberikan karena
bebrapa pemimpin terkemuka yang agagh berani dan kadang kala karena sebab-sebab
lain dan kadang-kadang, memang, banyak kali, orang-orang yang sama, memegang
kepercayaan yang sama, disebut dengan julukan yang berbeda di tempat yang
berbeda. Namun, ditengah-tengah semua banyak perubahan julukan, ada satu
julukan khusus atau lebih kepada penunjukkan yang melekat setidaknya pada
beberapa orang Kristen ini, di seluruh ”Zaman Kegelapan”, penunjukkan itu
menjadi Ana-Baptis. Kata gabungan ini dipakai sebagai sebuah penunjukkan dari
beberapa orang Kristen tertentu yang ditemukan pertama kali dalam sejarah
sepanjang abad ketiga dan sebagai fakta jelas segera setelah asal Baptisan
Bayi, dan sebuah fakta yang lebih jelas bahkan sebelum penggunaan nama Katolik.
Sehingga julukan Ana-Baptis adalah nama denominasi tertua dalam sejarah.
4. Sebuah sikap khusus dari orang-orang Kristern ini masih berkelanjutan pada
abad-abad setelahnya. Mereka menolak pengajaran manusia tentang Baptisan bayi
dan menuntut adanya pembaptisan ulang walaupun dilakukan dengan baptisan selam
bagi semua yang datang kepada mereka, yang pernah dibaptis pada waktu bayi.
Atas kekhususan inilah mereka dijuluki ”Ana-Baptis”.
5. Ini, penunjukkan khusus yang dipakai banyak orang-orang Kristen yang
menyandang nama julukan lainnya, khususnya para pengikut Dona, Paulician,
Albigen, Ancient Walden dan lainnya. Pada abad-abad selanjutnya penunjukkan ini
menjadi sebuah nama tetap, dipakai pada kelompok yang berbeda. Julukan tersebut
adalah ”Ana-Baptis” dan berangsur-angsur semua julukan lainnya tidak digunakan
lagi. Awal abad keenam belas, bahkan sebelum awal Gereja Lutheran, Gereja
Protestan pertama, kata ”Ana” mulai ditinggalkan, dan hanya disebut ”Baptis”.
6. Masuk kedalam ”Zaman Kegelapan” ada sebuah kelompok yang tidak pernah dalam
hal apapun diidentifikasikan dengan Katolik. Keluar dari ”Zaman Kegelapan”
muncul sebuah kelompok yang tidak pernah diidentifikasikan dengan Katolik.
Yang berikut adalah beberapa pengajaran fundamental yang mereka pegang ketika
mereka masuk dan hal yang sama, pengajaran-pengajaran fundamental yang mereka
pegang ketika mereka keluar: dan hal yang sama pengajaran-pengajaran
fundamental yang sekarang mereka pegang.
PENGAJARAN-PENGAJARAN FUNDAMENTAL
1. Sebuah Gereja spiritual, Kristus adalah pendirinya,
kepala dan pemberi hukum.
2. Peraturan gereja, hanya dua, Baptisan dan Perjamuan Kudus. Baptisan dan
Perjamuan Kudus adalah sebagai model dan peringatan, tidak menyelamatkan.
3.
Para pengurus-pengurus gereja, hanya dua,
uskup atau pastor dan diaken; mereka adalah pelayan gereja.
4. Kepemimpinan gereja, sebuah demokrasi murni, dan hanya bersifat eksekutif,
tidak pernah legislalif.
5. Hukum-hukum dan pengajaran-pengajaran gereja, Perjanjian Baru dan itu saja.
6.
Jemaat-jemaat gereja. Hanya orang-orang percaya, mereka diselamatkan oleh kasih
karunia, bukan dengan perbuatan, melalui kuasa pembaharuan Roh Kudus.
7. Ketentuan gereja. Orang-orang percaya menjadi jemaat
harus dibaptis, dengan baptis selam. Taat dan setia kepada semua hukum-hukum
Perjanjian Baru.
8. Gereja-gereja lain—terpisah dan independen dalam keputusan mereka atas
hukum-hukum dan disiplin, dan dalam tanggung jawab gereja-gereja tersebut
kepada Tuhan—tapi bekerjasama dalam pelayanan.
9.
Pemisahan sama sekali antara Gereja dan Negara.
10. Kebebasan beragama yang absolut bagi semua.