Kamis, 14 Juli 2022

ASAL MULA DAN OTORITAS ILAHI RUMAH TUHAN

| Kamis, 14 Juli 2022

 ARTIKEL SEBELUMNYA DI SINI


A.      RUMAH TUHAN DALAM PERJANJIAN LAMA – TABERNAKEL

Penyebutan pertama kalinya “rumah Tuhan” di dalam kitab Perjanjian Lama dilakukan oleh Yakub (Kejadian 28:17) di tempat ia tertidur. Tuhan berbicara kepada dia di dalam mimpi tentang perjanjian yang dibuat dengan kakeknya, Abraham, dan ketika ia bangun, Yakub menamai tempat itu ‘Betel,’ dalam bahasa Ibrani berarti ‘rumah Tuhan.’ Yakub menamai rumah Tuhan ini, ‘Gerbang Surga.’ 

Di balik Laut Merah, di atas gunung Sinai, Tuhan memberikan hukum, ketetapan, penghakiman dan instruksiNya kepada Musa, sehubungan dengan tiap aspek kehidupan yang akan dihidupi umat pilihan Tuhan, Israel di tanah perjanjian Kanaan. Tuhan juga memberi instruksi spesifik kepada Musa tentang pembuatan Tabut Tuhan, rumah Tuhan, supaya Tuhan dapat berdiam di antara mereka. Desain Rumah Tuhan, Tabernakel adalah pola ilahi, cetak biru ilahi (Keluaran 25 sampai 31). Ini termasuk desain detil dan ukuran bagian luar dan penyelesaian; instruksi mengenai keimaman, perlengkapannya, dan tugas keimaman. Tuhan berkata kepada Musa supaya membuat semua ini sesuai dengan pola yang dinyatakan kepadanya di gunung Sinai (Kel 25:8,9,40; Ibr 8:5). 

Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya.” – Keluaran 25:8,9 

Tuhan tidak membutuhkan Rumah untuk kepentinganNya, tetapi karena kasih dan belas kasihaNya kepada umat perjanjian dan pilihanNya, Tuhan ingin berdiam di antara mereka supaya mereka dapat mengenalNya tiap saat, bersekutu denganNya dan berada dalam hadiratNya. Ini terjadi di tempat yang dinamakan Tabernakel (tempat kediaman Tuhan) dimana Tuhan meletakkan namaNyaKetika ini diselesaikan sesuai dengan cetak biru ilahi tersebut, KEMULIAAN TUHAN MEMENUHI TABERNAKEL sesuai dengan yang Ia janjikan bahwa Ia akan berdiam di tengah umatNya (Kel 40:33-35).

B.      RUMAH TUHAN DALAM PERJANJIAN LAMA – BAIT TUHAN YERUSALEM

         Ketika Daud menjadi raja Israel, ia berusaha membangun kediaman tabut Tuhan yang lebih tetap di Yerusalem.  Sejak zaman Musa, Tabut Tuhan telah berdiam di Tabernakel bergerak (mobile) yang dibawa oleh anak-anak Harun. Sama seperti Tuhan memberi Musa cetak biru Ilahi untuk membangun Tabernakel , Tuhan juga memberi Daud cetak biru Ilahi untuk Bait Tuhan yang dibangun di Yerusalem. Raja Salomo, penerus Raja Daud, ayahnya, kemudian ditunjuk oleh Tuhan untuk membangun Bait Tuhan (2Sam 7:1-13; 1Taw 28:1-6,9-13,20; 29:1; 1Raj 6:1,11-14). Sekali lagi, ketika Bait ini diselesaikan sesuai dengan pola yang dirancangkan, KEMULIAAN TUHAN MEMENUHI RUMAH TUHAN, sama seperti yang terjadi di Tabernakel sebelumnya – 1Raj 7:51-8:13,20,29 (also 2Taw 5:1,13,14). Ini menandakan bahwa Tuhan berkenan untuk berdiam dengan umatNya.

Melihat kembali Tabernakel yang dibangun pada zaman Musa dan Bait Tuhan di Yerusalem oleh Salomo, kita melihat prinsip Tuhan yang ilahi dengan konsisten, yakni Otoritas Institusional. Sangatlah jelas bahwa Tuhan berdiam hanya di tempat (orang atau institusi) dimana Ia  memilih untuk meletakkan namaNya (otoritas) –     Ul 12:5-14,32; 14:22-26; 16:6,11,15,16; 26:1,2. Kita melihat bahwa Tuhan memutuskan untuk berdiam di tengah umat perjanjianNya, Israel yang dicintaiNya. Tabernakel diletakkan di tengah jemaat Israel. Ini adalah “tempat dimana Tuhan membuat namaNya diam di sana,

dimana umatNya dapat mencariNya, bertemu denganNya, menyembahNya dan melayaniNya. Tuhan menjadi pusat dan fokus semua orang. 

Umat Tuhan dalam Perjanjian Lama tahu bahwa ketika mereka membawa korban dan persembahan kepada Tuhan, mereka hanya ke tempat dimana Tuhan membuat namaNya diam di sana dan tidak di lain tempat– Kel 23:19; 34:26. Tidak ada tempat lain dimana korban dan persembahan dapat berkenan di hadapan Tuhan. Bangsa Israel tahu bahwa Tuhan melarang mereka mempersembahkan korban di tempat selain yang Tuhan tetapkan; dan melanggar perintah ini akan membawa penghukuman keras – Im 17:1-9; Ul 12:32; Yos 22:1-34**. Tuhan hanya mengenali tempat dimana Ia membuat namaNya diam di sana– 1Raj 8:12-30; 9:1-3; 11:13,36.

Selama Israel tetap berjalan di dalam iman dan ketaatan kepada Tuhan, mereka berada di dalam perjanjian denganNya dan Tuhan akan menjadi Tuhan mereka dan Ia akan mengakui mereka sebagai umat kudusNya dan melindungi serta memberkati mereka berlimpah-limpah – Ul 28:1-14

 Catatan: Tidak semua yang percaya menjadi umat Tuhan. Contohnya: Nebukadnezar yang mengakui Tuhan Israel sebagai Tuhan yang sesungguhnya dan diberkati Tuhan (Dan 2:46-4:3); Naaman orang Siria yang percaya Tuhan Israel dan disembuhkan dari penyakit lepra (2Raj 5:1-19); bangsa Niniwe yang bertobat karena pengajaran Yunus (Yunus 3:1-10; 4:11), dll. Semua ini mengakui Tuhan Israel sebagai Tuhan yang sesungguhnya, tetapi mereka bukan umat pilihan Tuhan,karena mereka tidak pernah memasuki hubungan perjanjian dengan Dia dan tidak dapat berjalan dengan Tuhan dengan kelakuan yang menyenangkan hatiNya. Tidak memiliki bagian di dalam Rumah Tuhan dan tidak memiliki pemeliharaan di luar bangsa Israel untuk membawa korban dosa mereka, mereka perlu bertobat, berbalik dari penyembahan berhala dan masuk ke dalam hubungan perjanjian dengan Tuhan melalui bangsa Israel supaya mendapat bagian di dalam janji dan penebusan perjanjian Tuhan.      

 

C.      RUMAH PERJANJIAN BARU TUHAN - GEREJA

Sama seperti kita melihat prinsip dari Otoritas Institutional di dalam Perjanjian Lama, kita juga melihat prinsip yang sama di Perjanjian Baru. Tuhan memilih untuk berdiam di tengah umatNya dalam masa Perjanjian Lama di: 

  • Tabernakel (kediaman bergerak/mobile) dan kemudian,
  • Bait Suci (kediaman permanen di Yerusalem) 
Kedua tempat kediaman ini didesain dan dibangun dalam “pola Surgawi.” Kita melihat bagaimana kemuliaan Tuhan memenuhi tempat ini, Jadi, mendukung penerimaan dan pengakuanNya atas Israel sebagai umat perjanjian yang dikasihiNya. Tuhan berkenan untuk berdiam di tengah mereka sehingga dapat mengenalNya lebih intim, menyembah dan melayaniNya. ## Tetapi, hal ini adalah pola (bayangan)akan hal-hal yang akan datang (Ibr 8:5; 9:24; 10:1; Kol 2:8-17)

Berita paling menyedihkan di dalam sejarah bangsa Israel adalah mereka tidak tetap berjalan dengan Tuhan. Mereka melanggar perjanjian yang dibuat dengan Tuhan, berbalik ke tuhan lain dan melanggar hukum Tuhan berulang kali (Hosea 4 sampai 14; Yer 31:32; Ibr 8:9, dsb.)  Meskipun demikian, Tuhan menghendaki akhir yang lebih baik untuk umatNya. Melalui nabiNya, Yeremia, Tuhan mengucapkan Perjanjian Baru yang dibuat dengan kaum Israel dan Yehuda yang terpecah dan rusak karena peperangan (Yer 31:31-34). Ini adalah perjanjian yang lebih baik di atas janji-janji yang lebih baik memiliki korban yang lebih baik dan terbaik yang digenapi oleh korban kematian Sang Mesias, Yesus Kristus, yang menggantikan perjanjian pertama yang dibuat dengan bangsa Israel di kaki gunung Sinai (Ibr 8:1-13; 2Kor 3:6-11).

Yesus Kristus tidak hanya utusan dan perantara Perjanjian Baru, tetapi juga Kepala dan Imam Besar dari Rumah Perjanjian Baru Tuhan (Mal 3:1; Ibr 9:15; 8:1,2; Kol 1:18; Ef 4:15; 5:23). Melalui kematiannya, Ia membayar dengan lunas gerejaNya dengan darahNya (Kis 20:28; 1Kor 6:20). Gereja sesungguhnya Tuhan Yesus Kristus disebut “rumah Tuhan, gereja Tuhan yang hidup” (1Tim 3:15). Dalam kebangkitanNya menuju kemuliaan, Yesus menjadi Imam Besar dari Tabernakel yang lebih besar dan sempurna di surga. Saat kenaikanNya, Yesus masuk ke dalam hadirat Tuhan yang sesungguhnya, Tabernakel Surgawi, (Ibr 9:1-12,23,24), bukan bangunan yang dibangun dengan tangan manusia (Kis 7:48-50; 17:24). 

Sama seperti Tabernakel Surgawi, gereja Perjanjian Baru jasmani bukan bangunan yang dibuat dengan tangan manusia (Kis 7:47-50; 17:24,25). Ini dibangun berdasarkan orang-orang yang dipanggil keluar yang berada di dalam hubungan perjanjian dengan Tuhan. Mereka adalah orang-orang yang bertobat dari dosa mereka dan percaya kepada Yesus Mesias, dan dibaptis secara Alkitabiah ke dalam Dia (Kristus)dan tetap berada di dalam hubungan perjanjian sebagai anggota yang setia dari gereja Tuhan yang sesungguhnya dimana Kristus adalah Kepala dan Imam Besar. Mereka disebut murid-murid, orang kudus, yang setia di dalam Kristus, umat pilihan Tuhan, batu hidup, Israel milik Tuhan, orang bersunat yang beribadah kepada Tuhan, dsb. - Mat 4:19; Ef 1:1; 1Kor 1:2; Kol 1:2; 3:12; 1Pet 2:5; Gal 6:15,16; Fil 3:3. Mereka mendapat bagian yang sama dengan berkat yang dijanjikan dalam perjanjian kekal yang dibuat Tuhan dan Abraham di dalam Kej 17:7,8 (bandingkan dengan Gal 3:7,13-16; 3:27-29; Ef 3:1-6). Mereka adalah orang-orang kudus Tuhan, mempelai wanita Tuhan yang setia yang akan dibangkitkan dalam kemuliaan ketika Kristus datang kedua kalinya untuk menerima mempelaiNya dalam pernikahan Anak Domba (Mat 25:1-13; 2Kor 11:1,2; Ef 5:23-32; Why 19:7-9).

Orang-orang kudus akan memasuki Yerusalem yang baru, ke dalam hadirat Bapa yang kudus di mana Kristus duduk di sebelah kanan tahta Tuhan, bersyafaat untuk orang-orang kudus (Kol 3:1; Rom 8:27,34; Ibr 7:24,25). Mereka akan berdiam selamanya dengan Kristus bersama para malaikat dan dengan Bapa sepanjang masa (Ibr 12:22-24 bandingkan dengan. Why 21:3,22,23). Disana, di Kota Kudus, Yerusalem yang baru, kerajaan Tuhan yang kekal, tidak ada Bait Tuhan, karena Tuhan Semesta Alam dan Anak Domba adalah Bait itu sendiri (Why 21:22). Umat mempelai akan duduk di tahta di dalam Tabut Tuhan surgawi, Yerusalem yang Baru, untuk memerintah bersama dengan Mempelai Laki-laki sepanjang masa (Rom 8:14-17; Gal 3:26-4:7; Why 2:25-29; 5:10; 22:5; dsb).

LANJUTAN ARTIKEL KLIK DI SINI

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar