ARTIKEL SEBELUMNYA DI SINI
A. RUMAH TUHAN DALAM PERJANJIAN LAMA – TABERNAKELPenyebutan
pertama kalinya “rumah Tuhan” di dalam kitab Perjanjian Lama dilakukan
oleh Yakub (Kejadian 28:17) di tempat ia tertidur. Tuhan berbicara kepada dia
di dalam mimpi tentang perjanjian yang dibuat dengan kakeknya, Abraham, dan
ketika ia bangun, Yakub menamai tempat itu ‘Betel,’ dalam bahasa Ibrani berarti
‘rumah Tuhan.’ Yakub menamai rumah Tuhan ini, ‘Gerbang Surga.’
Di balik Laut Merah, di atas gunung Sinai,
Tuhan memberikan hukum, ketetapan, penghakiman dan instruksiNya kepada Musa, sehubungan
dengan tiap aspek kehidupan yang akan dihidupi umat pilihan Tuhan, Israel di
tanah perjanjian Kanaan. Tuhan juga memberi instruksi spesifik kepada Musa
tentang pembuatan Tabut Tuhan, rumah Tuhan, supaya Tuhan dapat berdiam di
antara mereka. Desain Rumah Tuhan, Tabernakel adalah pola ilahi, cetak biru ilahi (Keluaran 25 sampai
31). Ini termasuk desain detil dan ukuran bagian luar dan penyelesaian; instruksi
mengenai keimaman, perlengkapannya, dan tugas keimaman. Tuhan berkata kepada
Musa supaya membuat semua ini sesuai dengan pola yang dinyatakan kepadanya di
gunung Sinai (Kel 25:8,9,40; Ibr 8:5).
“Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai
contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus
kamu membuatnya.” – Keluaran 25:8,9
Tuhan tidak
membutuhkan Rumah untuk kepentinganNya, tetapi karena kasih dan belas kasihaNya
kepada umat perjanjian dan pilihanNya, Tuhan ingin berdiam di antara mereka
supaya mereka dapat mengenalNya tiap saat, bersekutu denganNya dan berada dalam
hadiratNya. Ini terjadi di tempat yang dinamakan Tabernakel (tempat kediaman
Tuhan) dimana Tuhan meletakkan namaNya. Ketika ini diselesaikan
sesuai dengan cetak biru ilahi tersebut,
KEMULIAAN TUHAN MEMENUHI TABERNAKEL sesuai
dengan yang Ia janjikan bahwa Ia akan berdiam di tengah umatNya (Kel 40:33-35).
B. RUMAH TUHAN DALAM PERJANJIAN LAMA – BAIT TUHAN YERUSALEM
Ketika Daud menjadi raja Israel, ia
berusaha membangun kediaman tabut Tuhan yang lebih tetap di Yerusalem. Sejak zaman Musa, Tabut Tuhan telah berdiam
di Tabernakel bergerak (mobile) yang dibawa oleh anak-anak Harun. Sama seperti Tuhan
memberi Musa cetak biru Ilahi untuk membangun Tabernakel , Tuhan juga memberi
Daud cetak biru Ilahi untuk Bait Tuhan
yang dibangun di Yerusalem. Raja Salomo, penerus Raja Daud, ayahnya, kemudian
ditunjuk oleh Tuhan untuk membangun Bait Tuhan (2Sam 7:1-13; 1Taw
28:1-6,9-13,20; 29:1; 1Raj 6:1,11-14). Sekali lagi, ketika Bait ini
diselesaikan sesuai dengan pola yang dirancangkan, KEMULIAAN TUHAN MEMENUHI
RUMAH TUHAN, sama seperti yang
terjadi di Tabernakel sebelumnya – 1Raj 7:51-8:13,20,29 (also 2Taw 5:1,13,14). Ini
menandakan bahwa Tuhan berkenan untuk berdiam dengan umatNya.
Melihat kembali Tabernakel
yang dibangun pada zaman Musa dan Bait Tuhan di Yerusalem oleh Salomo, kita
melihat prinsip Tuhan yang ilahi dengan konsisten, yakni Otoritas Institusional.
Sangatlah jelas bahwa Tuhan berdiam hanya di tempat (orang atau institusi)
dimana Ia memilih untuk meletakkan namaNya (otoritas) – Ul 12:5-14,32;
14:22-26; 16:6,11,15,16; 26:1,2. Kita melihat bahwa Tuhan memutuskan untuk
berdiam di tengah umat perjanjianNya, Israel yang dicintaiNya. Tabernakel
diletakkan di tengah jemaat Israel.
Ini adalah “tempat dimana Tuhan membuat
namaNya diam di sana,”
dimana
umatNya dapat mencariNya, bertemu denganNya, menyembahNya dan melayaniNya. Tuhan
menjadi pusat dan fokus semua orang.
Umat Tuhan
dalam Perjanjian Lama tahu bahwa ketika mereka membawa korban dan persembahan
kepada Tuhan, mereka hanya ke tempat
dimana Tuhan membuat namaNya diam di sana
dan tidak di lain tempat– Kel 23:19; 34:26. Tidak ada tempat lain dimana korban
dan persembahan dapat berkenan di hadapan Tuhan. Bangsa Israel tahu
bahwa Tuhan melarang mereka mempersembahkan korban di tempat selain yang Tuhan
tetapkan; dan melanggar perintah ini akan membawa penghukuman keras – Im
17:1-9; Ul 12:32; Yos 22:1-34**.
Tuhan hanya mengenali tempat dimana Ia membuat namaNya diam di sana– 1Raj 8:12-30; 9:1-3; 11:13,36.
Selama
Israel tetap berjalan di dalam iman dan ketaatan kepada Tuhan, mereka berada di
dalam perjanjian denganNya dan Tuhan akan menjadi Tuhan mereka dan Ia akan
mengakui mereka sebagai umat kudusNya dan melindungi serta memberkati mereka
berlimpah-limpah – Ul 28:1-14.
Catatan: Tidak
semua yang percaya menjadi umat Tuhan. Contohnya: Nebukadnezar yang mengakui Tuhan
Israel sebagai Tuhan yang sesungguhnya
dan diberkati Tuhan (Dan 2:46-4:3);
Naaman orang Siria yang percaya Tuhan Israel dan disembuhkan dari
penyakit lepra (2Raj 5:1-19); bangsa Niniwe yang bertobat karena pengajaran
Yunus (Yunus 3:1-10; 4:11),
dll. Semua ini mengakui Tuhan Israel sebagai Tuhan yang sesungguhnya, tetapi mereka
bukan umat pilihan Tuhan,karena mereka tidak pernah memasuki hubungan
perjanjian dengan Dia dan tidak dapat berjalan dengan Tuhan dengan kelakuan yang
menyenangkan hatiNya. Tidak memiliki
bagian di dalam Rumah Tuhan dan tidak memiliki pemeliharaan di luar bangsa
Israel untuk membawa korban dosa mereka, mereka perlu bertobat, berbalik dari
penyembahan berhala dan masuk ke dalam hubungan perjanjian dengan Tuhan melalui
bangsa Israel supaya mendapat bagian di dalam janji dan penebusan perjanjian
Tuhan.
C. RUMAH
PERJANJIAN BARU TUHAN - GEREJA
Sama seperti kita
melihat prinsip dari Otoritas Institutional
di dalam Perjanjian Lama, kita juga melihat prinsip yang sama di Perjanjian Baru. Tuhan memilih untuk berdiam di tengah umatNya dalam masa
Perjanjian Lama di:
- Tabernakel (kediaman bergerak/mobile) dan kemudian,
- Bait Suci (kediaman permanen di Yerusalem)
Kedua tempat kediaman
ini didesain dan dibangun dalam “pola Surgawi.” Kita melihat bagaimana
kemuliaan Tuhan memenuhi tempat ini, Jadi, mendukung penerimaan dan pengakuanNya atas Israel sebagai umat perjanjian yang
dikasihiNya. Tuhan berkenan untuk berdiam di tengah mereka sehingga dapat
mengenalNya lebih intim, menyembah dan melayaniNya. ## Tetapi, hal ini
adalah pola (bayangan)akan hal-hal yang akan datang (Ibr 8:5; 9:24; 10:1; Kol 2:8-17).
Berita paling
menyedihkan di dalam sejarah bangsa Israel adalah mereka tidak tetap
berjalan dengan Tuhan. Mereka melanggar perjanjian yang dibuat dengan Tuhan,
berbalik ke tuhan lain dan melanggar hukum Tuhan berulang kali (Hosea 4 sampai 14;
Yer 31:32; Ibr 8:9, dsb.) Meskipun
demikian, Tuhan menghendaki akhir yang lebih baik untuk umatNya. Melalui
nabiNya, Yeremia, Tuhan mengucapkan Perjanjian
Baru yang dibuat dengan kaum Israel dan Yehuda yang terpecah dan
rusak karena peperangan (Yer 31:31-34). Ini adalah perjanjian yang lebih
baik di atas janji-janji yang lebih baik memiliki korban yang lebih baik dan
terbaik yang digenapi oleh korban kematian Sang Mesias, Yesus Kristus, yang
menggantikan perjanjian pertama yang dibuat dengan bangsa Israel di kaki
gunung Sinai (Ibr 8:1-13; 2Kor 3:6-11).
Yesus Kristus tidak hanya utusan dan perantara
Perjanjian Baru, tetapi juga Kepala dan Imam Besar dari Rumah Perjanjian Baru Tuhan
(Mal 3:1; Ibr 9:15;
8:1,2; Kol 1:18; Ef 4:15; 5:23). Melalui kematiannya, Ia membayar dengan lunas gerejaNya dengan darahNya (Kis 20:28; 1Kor 6:20). Gereja sesungguhnya Tuhan Yesus
Kristus disebut “rumah Tuhan, gereja Tuhan yang hidup” (1Tim 3:15). Dalam kebangkitanNya menuju
kemuliaan, Yesus menjadi Imam Besar dari Tabernakel yang lebih besar dan
sempurna di surga. Saat kenaikanNya, Yesus masuk ke dalam hadirat Tuhan yang
sesungguhnya, Tabernakel Surgawi, (Ibr 9:1-12,23,24), bukan bangunan yang
dibangun dengan tangan manusia (Kis 7:48-50; 17:24).
Sama seperti
Tabernakel Surgawi, gereja Perjanjian Baru jasmani bukan bangunan yang dibuat dengan
tangan manusia (Kis 7:47-50;
17:24,25). Ini dibangun
berdasarkan orang-orang yang dipanggil keluar yang berada di dalam hubungan
perjanjian dengan Tuhan. Mereka adalah orang-orang yang bertobat dari dosa mereka
dan percaya kepada Yesus Mesias, dan dibaptis secara Alkitabiah ke dalam Dia
(Kristus)dan tetap berada di dalam hubungan perjanjian sebagai anggota yang
setia dari gereja Tuhan yang sesungguhnya dimana Kristus adalah Kepala dan Imam
Besar. Mereka disebut murid-murid, orang kudus, yang setia di dalam
Kristus, umat pilihan Tuhan, batu hidup, Israel milik Tuhan, orang bersunat yang
beribadah kepada Tuhan, dsb. - Mat 4:19; Ef 1:1; 1Kor 1:2; Kol 1:2;
3:12; 1Pet 2:5; Gal 6:15,16; Fil 3:3. Mereka mendapat bagian yang sama dengan
berkat yang dijanjikan dalam perjanjian kekal yang dibuat Tuhan dan Abraham di
dalam Kej 17:7,8 (bandingkan dengan Gal 3:7,13-16; 3:27-29; Ef 3:1-6). Mereka adalah orang-orang
kudus Tuhan, mempelai wanita Tuhan yang setia yang akan dibangkitkan dalam
kemuliaan ketika Kristus datang kedua kalinya untuk menerima mempelaiNya dalam
pernikahan Anak Domba (Mat 25:1-13; 2Kor 11:1,2; Ef 5:23-32; Why 19:7-9).
Orang-orang kudus akan
memasuki Yerusalem yang baru, ke dalam hadirat Bapa yang kudus di mana Kristus
duduk di sebelah kanan tahta Tuhan, bersyafaat untuk orang-orang kudus (Kol
3:1; Rom 8:27,34; Ibr 7:24,25). Mereka akan berdiam
selamanya dengan Kristus bersama para malaikat dan dengan Bapa sepanjang masa (Ibr
12:22-24 bandingkan dengan.
Why 21:3,22,23). Disana, di Kota Kudus, Yerusalem yang baru, kerajaan Tuhan yang
kekal, tidak ada Bait Tuhan, karena Tuhan Semesta Alam dan Anak Domba adalah
Bait itu sendiri (Why 21:22). Umat mempelai akan duduk di tahta di dalam Tabut Tuhan
surgawi, Yerusalem yang Baru, untuk memerintah bersama dengan Mempelai
Laki-laki sepanjang masa (Rom 8:14-17;
Gal 3:26-4:7; Why 2:25-29; 5:10;
22:5; dsb).
LANJUTAN ARTIKEL KLIK DI SINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar